Kecantikan seorang istri tidak berperan andil dalam keberhasilan anak
Baca Juga :
Kecantikan wanita itu hanyalah sementara. Kulit kencang, mulus, putih bersih, badan semampai dapat dinikmati paling hanya sampai usia 40an. Selebihnya? Sudah banyak keriput, kerutan, penuaan, lemak sana dan sini dan sebagainya.
Apakah kamu akan tetap mencintai dia?
Bila menikah hanya berdasar kecantikan rupanya saja, maka hanya sampai usia 40an saja kamu menikmatinya. Karena sesungguhnya kecantikan yang hakiki itu terletak dari akhlak yang baik, tutur kata yang tidak pernah berdusta apalagi menyakiti hati orang lain, pandai menjaga diri, keluarga dan agamanya.
Sesungguhnya lelaki yang baik dan shaleh ialah yang mencari pasangan hidup yang mampu bersinergi dalam meningkatan rasa cinta kepada Allah Azza Wa Jalla, senantiasa menghidupkan sunnah2 Rasulullah dengan penuh rasa kegembiraan, sekufu dalam menjalankan visi dan misi untuk meraih wajah Allah.
Maka carilah istri yang mampu : Menuruti apa kata suami, tidak mudah silau dengan dunia dan pesonanya. Ia menerima pemberian suaminya dengan hati lapang dan qana’ah. Selalu ada untuknya dalam keadaan apapun. Baginya tak ada prinsip batil semacam, “Ada uang Abang disayang, tak ada uang Abang ditendang..”. Karena cintanya tulus, bukan cinta atas dasar materi, Ia setia mendampingi suaminya, menenangkan hati sang suami ketika sedang gundah, menguatkannya ketika sedang lemah.
Seperti setianya Ummul Mukminin Khadijah radliyallaahu ‘anha mendampingi Rasulullaah Shalallaahu’alaihi wa Sallam dalam mengemban dakwah Islam yang penuh perjuangan selama periode Mekkah.
Berani Berhijrah
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini