Hakikat itikaf sebenarnya
Baca Juga :
I'TIKAF KHALWAH DENGAN ALLÄH š
Ada 1 ungkapan yang menarik yang diungkapkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullÄh Ta'Äla di kitab Za'adul Ma'Äd. Beliau mengatakan bahwasanya:
"Hakikat i'tikaf adalah khalwah dengan AllÄh SubhÄnahu wa Ta'Äla."
Fungsi pokok i'tikaf adalah seperti perkataan Ibnul Qayyim adalah al-khalwah, yang artinya bersepi-sepi, berduaan hanya dengan AllÄh SubhÄnahu wa Ta'Äla. Hati setiap manusia memerlukan saat-saat untuk mengadu kepada AllÄh SubhÄnahu wa Ta'Äla, saat-saat dimana kita bermunajat kepada AllÄh SubhÄnahu wa Ta'Äla, kondisi dimana tidak ada yang mengganggu antara kita dengan AllÄh SubhÄnahu wa Ta'Äla.
Oleh karena itu, saat i'tikaf di masjid kita sebaiknya melakukan ibadah-ibadah individual dimana tidak diganggu orang, tidak ada orang datang mengajak ngobrol, tidak ada orang yang lewat hilir mudik, sehingga bisa maksimal dalam bermunajat dan berdua dengan AllÄh SubhÄnahu wa Ta'Äla.
Ini merupakan satu hal yang hendaknya disadari oleh setiap orang yang di bulan RamadhÄn ini yang berniat untuk menjalankan sunnah ber i'tikaf di 10 hari terakhir di bulan RamadhÄn.
Bila membawa teman untuk i'tikaf sekiranya akan membuat kita sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, yang mengurangi saat kita berkhalwat, atau bahkan tersibukkan oleh hal yang sia-sia maka MENYENDIRILAH. Tidak perlu kita umumkan akan beri'tikaf di masjid ini dan itu, selain membuka potensi riya juga potensi menyia-nyiakanmomen-momen indah bersama Sang Khalik, Sang Pencipta, Tuhan semesta alam, AllÄh SubhÄnahu wa Ta'Äla.
Selamat bersepi-sepi ☺
—Ada 1 ungkapan yang menarik yang diungkapkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullÄh Ta'Äla di kitab Za'adul Ma'Äd. Beliau mengatakan bahwasanya:
"Hakikat i'tikaf adalah khalwah dengan AllÄh SubhÄnahu wa Ta'Äla."
Fungsi pokok i'tikaf adalah seperti perkataan Ibnul Qayyim adalah al-khalwah, yang artinya bersepi-sepi, berduaan hanya dengan AllÄh SubhÄnahu wa Ta'Äla. Hati setiap manusia memerlukan saat-saat untuk mengadu kepada AllÄh SubhÄnahu wa Ta'Äla, saat-saat dimana kita bermunajat kepada AllÄh SubhÄnahu wa Ta'Äla, kondisi dimana tidak ada yang mengganggu antara kita dengan AllÄh SubhÄnahu wa Ta'Äla.
Oleh karena itu, saat i'tikaf di masjid kita sebaiknya melakukan ibadah-ibadah individual dimana tidak diganggu orang, tidak ada orang datang mengajak ngobrol, tidak ada orang yang lewat hilir mudik, sehingga bisa maksimal dalam bermunajat dan berdua dengan AllÄh SubhÄnahu wa Ta'Äla.
Ini merupakan satu hal yang hendaknya disadari oleh setiap orang yang di bulan RamadhÄn ini yang berniat untuk menjalankan sunnah ber i'tikaf di 10 hari terakhir di bulan RamadhÄn.
Bila membawa teman untuk i'tikaf sekiranya akan membuat kita sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, yang mengurangi saat kita berkhalwat, atau bahkan tersibukkan oleh hal yang sia-sia maka MENYENDIRILAH. Tidak perlu kita umumkan akan beri'tikaf di masjid ini dan itu, selain membuka potensi riya juga potensi menyia-nyiakanmomen-momen indah bersama Sang Khalik, Sang Pencipta, Tuhan semesta alam, AllÄh SubhÄnahu wa Ta'Äla.
Selamat bersepi-sepi ☺
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini