Kisah suami istri Wahyu dan Aslima yang mempunyai kekurangan fisik
Baca Juga :
Inilah sahabat saya, yang tadi pagi saya ke rumah mereka. Aslima, sang istri dengan fisik yang tak sempurna, menjadi sempurna dengan cinta sejati mas Wahyu sang suami. Setiap kali saya ke rumah mereka, mau menitik saja air mata ini, bukan karena kasihan kepada Aslima yang tak sempurna fisiknya, tetapi betapa aku yang sempurna secara fisik, kadang rapuh menghadapi kehidupan, dan kurang bersyukur.
Saat ini, Aslima dan mas Wahyu telah dikarunia 2 anak, Norin (3 tahun) dan Yesha (1 bulan). Mereka hidup dengan kesyukuran yang sangat luar biasa, yang setiap tetes air yang mereka pakai, mereka anggap sebagai karunia Tuhan yang tak terbantahkan. Mengharungi kehidupan seperti itu, ternyata membuat mereka selalu bahagia dan ceria menghadapi hari-harinya
Taklah salah jika aku bercerita tentang apa usaha mereka. Mereka berdua membuat kerajinan "akar wangi" yang mereka bentuk menjadi berbagai jenis boneka hewan yang mereka jual di dekat tempat tinggal Mbah Marijan "penjaga" Gunung Merapi Jogja, yang pada hari libur banyak dikunjungi para wisatawan.
Disitulah mereka menggelar hasil kerajinan mereka, yang kadang dalam sehari tak satupun dari boneka itu terjual. Tetapi sungguh luar biasa sikap mas Wahyu saat tak satupun boneka terjual, sesampai di rumah mas Wahyu mengatakan : alhamdulillah, hari ini kita masih diberi kekuatan untuk tersenyum. Allahu Akbar. Tak sedikit pun ada keluhan dihati mereka.
Aslima pun luar biasa sikapnya. Setiap kali saya datang, dia dengan sigap menyiapkan minuman, bahkan saya makan di rumah mereka. Beliau naik-turun dari kursi rodanya tanpa minta bantuan dari mas Wahyu yang ngobrol dengan saya di ruang tamu. Terpancar dengan jelas di wajah Aslima, sebuah keihklasan yang luar biasa atas jalan hidup yang dia alami.
Aslima lahir tanpa kaki, tangan kanannya pun tak sempurna di jarinya. Tapi kesigapannya dalam mengelola rumah, melampaui seorang istri yang lengkap sempurna fisiknya. Allahu Akbar.
Semoga bermanfaat... amin
Sumber fb syaifuddin zuhri
Saat ini, Aslima dan mas Wahyu telah dikarunia 2 anak, Norin (3 tahun) dan Yesha (1 bulan). Mereka hidup dengan kesyukuran yang sangat luar biasa, yang setiap tetes air yang mereka pakai, mereka anggap sebagai karunia Tuhan yang tak terbantahkan. Mengharungi kehidupan seperti itu, ternyata membuat mereka selalu bahagia dan ceria menghadapi hari-harinya
Taklah salah jika aku bercerita tentang apa usaha mereka. Mereka berdua membuat kerajinan "akar wangi" yang mereka bentuk menjadi berbagai jenis boneka hewan yang mereka jual di dekat tempat tinggal Mbah Marijan "penjaga" Gunung Merapi Jogja, yang pada hari libur banyak dikunjungi para wisatawan.
Disitulah mereka menggelar hasil kerajinan mereka, yang kadang dalam sehari tak satupun dari boneka itu terjual. Tetapi sungguh luar biasa sikap mas Wahyu saat tak satupun boneka terjual, sesampai di rumah mas Wahyu mengatakan : alhamdulillah, hari ini kita masih diberi kekuatan untuk tersenyum. Allahu Akbar. Tak sedikit pun ada keluhan dihati mereka.
Aslima pun luar biasa sikapnya. Setiap kali saya datang, dia dengan sigap menyiapkan minuman, bahkan saya makan di rumah mereka. Beliau naik-turun dari kursi rodanya tanpa minta bantuan dari mas Wahyu yang ngobrol dengan saya di ruang tamu. Terpancar dengan jelas di wajah Aslima, sebuah keihklasan yang luar biasa atas jalan hidup yang dia alami.
Aslima lahir tanpa kaki, tangan kanannya pun tak sempurna di jarinya. Tapi kesigapannya dalam mengelola rumah, melampaui seorang istri yang lengkap sempurna fisiknya. Allahu Akbar.
Semoga bermanfaat... amin
Sumber fb syaifuddin zuhri
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini