Hidup adalah ujian
Baca Juga :
AHSANU 'AMALA
Al-Qur'an menyebutkan bahwa penciptaan alam semesta, juga hidup dan mati, adalah sarana untuk menguji manusia: siapakah yang lebih baik amalnya. Itulah maksud ahsanu 'amala dalam firman-Nya berikut:
اۨلَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ؕ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ ۙ
Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun,
(QS. Al-Mulk: 2)
اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَ يُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya.
(QS. Al-Kahf: 7)
Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata: "Ahsanu 'amala di sini maksudnya adalah amalan yang paling ikhlas dan benar."
Jadi, di antara semua bentuk penghambaan diri kepada Allah subhanahu wa ta'ala, yang paling sempurna adalah penghambaan diri yang dilakukan atas dasar ahsanu 'amala. Dan ini bisa terlaksana dengan dua syarat, yaitu:
1. Hendaklah ubudiyyah yang dilakukan kepada Allah disertai dengan keikhlasan kepada-Nya.
2. Hendaklah ubudiyyah tersebut sesuai dengan tuntunan syariat.
Jika salah satu dari kedua syarat tersebut tidak terpenuhi, maka penghambaan diri hanyalah slogan. Jika seseorang melakukan amalan hanya dengan ikhlas saja tanpa mengikuti tuntunan syariat, maka amalnya tertolak. Demikian pula jika ia melakukannya sesuai dengan ketentuan syariat tetapi tidak ikhlas, maka amalannya tetap tertolak.
Jadi, ikhlas dan mengikuti tuntunan syariat adalah dua sayap ibadah. Seseorang tidak akan bisa terbang dalam ibadahnya kepada Allah subhanahu wa ta'ala kecuali dengan kedua sayap tersebut.
👤 Ust. Armen Halim Naro rahimahullah
📖 Sumber/referensi: Untukmu Yang Berjiwa Hanif hal. 25-26
Alhikmahjkt
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini