Tujuan hidup 1 : Maha mengetahui
Baca Juga :
TUJUAN HIDUP (part 1)
Semua manusia ingin bahagia, inilah tujuan hidup semua orang. Dan semua tahu bahwa untuk menggapai kebahagiaan diperlukan pengorbanan. Hanya saja, manusia sering keliru dalam mencari jalan kebahagiaan.
Banyak orang yang menempuh jalan hidup yang menurutnya mengantarkan ke pantai kebahagiaan, padahal justru membawanya ke jurang kebinasaan. Celakanya, semakin jauh mereka menempuh jalan tersebut, semakin jauh pula mereka dari jalan yang mengantarkan kepada kebahagiaan hakiki.
Banyak orang menyangka kebahagiaan ada pada harta. Karenanya, mereka berbondong-bondong mencari berbagai sumber harta dengan bersusah payah dan menguras tenaga. Setelah memperoleh harta, toh hati mereka tetap gundah gulana, tidak tenteram. Ada saja yang membuat hati mereka gelisah, dan pemicunya kadang dari anak, istri, dan terkadang dari usaha tempat menimba harta.
Banyak orang menyangka bahwa pangkat dan kekuasaan adalah sumber kebahagiaan. Itu karena orang-orang yang memiliki pangkat dan kekuasaan terlihat begitu bahagia. Mereka pergi dijemput, pulang diantar. Ketika menghendaki sesuatu, mereka tinggal memesan. Dan ketika mereka memerintah, perintahnya tidak pernah ditentang! Padahal setelah diselidiki, setelah kita menembus dinding istana mereka, terdengarlah keluh kesah mereka, dan ternyata mereka belum menemukan kebahagiaan hakiki.
Jadi, apa yang yang dimaksud dengan kebahagiaan hakiki? Kebahagiaan seperti apa yang seharusnya dicari manusia? Siapakah sebenarnya orang-orang yang berbahagia itu? Dan sarana apa sajakah yang dapat digunakan untuk mencapai kebahagiaan tersebut?
Sebelum menjawab semua pertanyaan tersebut, perlu disadari bahwa manusia diciptakan oleh Allah. Maka, Dialah yang paling mengetahui seluk-beluk manusia, termasuk tentang sebab bahagia atau sengsara. Sama halnya dengan sebuah produk. Sekiranya kita hendak mengetahui hakikat produk tersebut, tentu kita menanyakan kepada sang pembuat, bukan kepada produk itu sendiri.
Dalam hal ini, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
"Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus, Maha Mengetahui"
(QS. Al-Mulk: 14)
👤 Ust. Armen Halim Naro rahimahullah
📖 Sumber/referensi: Untukmu Yang Berjiwa Hanif hal. 12-14
Alhiimahjkt
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini