Fitrah bekal kebenaran part 5 - Cahaya hidayah
Baca Juga :
FITRAH BEKAL KEBENARAN - PART 5
.
Ibnu Rajab rahimahullah berkata: "Allah subhanahu wa ta'ala menciptakan anak Adam dan memfitrahkan mereka dalam menerima islam. Sehingga mereka cenderung kepada Islam dan memudahkan mereka untuk menerimanya dengan keinginan yang kuat. Akan tetapi, seorang hamba wajib mempelajari Islam sambil berupaya merealisasikannya. Karena ia dalam kebodohan sebelum belajar dan tidak mengetahui apa-apa. Sebagaimana firman-Nya:
.
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur"
(QS. An-Nahl: 78)
.
"Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk"
(QS. Ad-Duha: 7)
.
"Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Al-Qur'an) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-Qur'an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus"
(QS. Asy-Syura: 52)
.
Manusia pada hakikatnya difitrahkan untuk menerima kebenaran. Bila Allah subhanahu wa ta'ala memberikan hidayah kepada seseorang, niscaya Dia mudahkan baginya seseorang yang mengajarinya kebenaran. Berarti ia telah memperoleh hidayah perbuatan, dan sebelumnya ia telah mendapatkan hidayah kekuatan. Jika Allah ingin menelantarkannya, maka Dia mengutus orang yang akan mengubah fitrahnya." (Jami'ul Ulum wal Hikam XXV/11, tahqiq Mahir Yasin Fahal)
.
Hidayah kekuatan itu adalah fitrah yang Allah letakkan dalam hatinya, sebagai kekuatan untuk mencari hidayah. Dan hidayah perbuatan adalah Islam itu sendiri. Jika hidayah kekuatan ini ia pergunakan dengan baik, maka Allah akan anugerahkan kepadanya hidayah kedua, yaitu hidayah masuk ke dalam Islam yang benar.
.
.
Ust. Armen Halim Naro rahimahullah
.
Sumber/referensi: Untukmu Yang Berjiwa Hanif hal. 34-36
.
Ibnu Rajab rahimahullah berkata: "Allah subhanahu wa ta'ala menciptakan anak Adam dan memfitrahkan mereka dalam menerima islam. Sehingga mereka cenderung kepada Islam dan memudahkan mereka untuk menerimanya dengan keinginan yang kuat. Akan tetapi, seorang hamba wajib mempelajari Islam sambil berupaya merealisasikannya. Karena ia dalam kebodohan sebelum belajar dan tidak mengetahui apa-apa. Sebagaimana firman-Nya:
.
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur"
(QS. An-Nahl: 78)
.
"Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk"
(QS. Ad-Duha: 7)
.
"Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Al-Qur'an) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-Qur'an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus"
(QS. Asy-Syura: 52)
.
Manusia pada hakikatnya difitrahkan untuk menerima kebenaran. Bila Allah subhanahu wa ta'ala memberikan hidayah kepada seseorang, niscaya Dia mudahkan baginya seseorang yang mengajarinya kebenaran. Berarti ia telah memperoleh hidayah perbuatan, dan sebelumnya ia telah mendapatkan hidayah kekuatan. Jika Allah ingin menelantarkannya, maka Dia mengutus orang yang akan mengubah fitrahnya." (Jami'ul Ulum wal Hikam XXV/11, tahqiq Mahir Yasin Fahal)
.
Hidayah kekuatan itu adalah fitrah yang Allah letakkan dalam hatinya, sebagai kekuatan untuk mencari hidayah. Dan hidayah perbuatan adalah Islam itu sendiri. Jika hidayah kekuatan ini ia pergunakan dengan baik, maka Allah akan anugerahkan kepadanya hidayah kedua, yaitu hidayah masuk ke dalam Islam yang benar.
.
.
Ust. Armen Halim Naro rahimahullah
.
Sumber/referensi: Untukmu Yang Berjiwa Hanif hal. 34-36
AlhikmahJKT
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini