Dosa besar : hukum mendustakan Qadar
Baca Juga :
MENDUSTAKAN TAKDIR
Iman kepada takdir (qadar) merupakan bagian dari rukun iman. Pengingkaran terhadapnya menunjukkan kerusakan iman seseorang. Adakah orang yang mengingkari dan apa bahaya/akibat dari pengingkaran tersebut? Mereka ini adalah orang-orang yang berpendapat menolak keberadaan takdir. Mereka meyakini bahwa hamba memiliki kehendak bebas dan kemampuan berbuat yang terlepas sama sekali dari kehendak dan kekuasaan Allah.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam telah mengabarkan, “Masing-masing umat mempunyai orang-orang Majusi, dan Majusi ummatku adalah orang-orang yang berkata, “Tidak ada takdir”. Bila mereka sakit, janganlah kalian menjenguknya. Bila mereka mati, janganlah kalian hadiri jenazahnya.” (HR. Ahmad, no. 5548, Syaikh al-Albani berkata, “Hadits ini hasan.”).
Teks hadits mengisyaratkan bahwa ada di antara umat beliau yang mengingkari takdir. Dan, pengingkaran tersebut keluar dari perkataan mereka dengan jelas, yaitu, “Tidak ada takdir” yang berasal dari keyakinan mereka. Allahu a’lam. Semoga Allah melindungi kita dari hal tersebut.
Orang-orang yang mengingkari adanya takdir, sungguh berada dalam bahaya. Di antara bahaya yang tengah menimpa mereka yaitu,
Rasulullah bersabda, “Tiga macam orang yang tidak akan diterima taubat ataupun tebusan mereka, orang yang durhaka, yang suka mengungkit-ngungkit pemberian, dan yang mendustakan takdir.’” (HR. Ibnu Abi ‘Ashim di dalam as-Sunnah, Syaikh al-Albani berkata, “Hadits ini hasan.”).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Ada tiga golongan manusia yang Allah tidak akan menerima dari mereka amalan wajib (fardhu), dan tidak pula amalan sunnat (nafilah) mereka pada hari Kiamat kelak; seorang yang durhaka kepada orang tuanya, seorang yang menyebut-nyebut sedekah pemberiannya, dan seorang yang mendustakan takdir (Hadits ini hasan,. Lihat Shahih al-Jami` ash-Shaghir no: 3065)
🌐 alsofwah.or.id, almanhaj.or.id
Iman kepada takdir (qadar) merupakan bagian dari rukun iman. Pengingkaran terhadapnya menunjukkan kerusakan iman seseorang. Adakah orang yang mengingkari dan apa bahaya/akibat dari pengingkaran tersebut? Mereka ini adalah orang-orang yang berpendapat menolak keberadaan takdir. Mereka meyakini bahwa hamba memiliki kehendak bebas dan kemampuan berbuat yang terlepas sama sekali dari kehendak dan kekuasaan Allah.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam telah mengabarkan, “Masing-masing umat mempunyai orang-orang Majusi, dan Majusi ummatku adalah orang-orang yang berkata, “Tidak ada takdir”. Bila mereka sakit, janganlah kalian menjenguknya. Bila mereka mati, janganlah kalian hadiri jenazahnya.” (HR. Ahmad, no. 5548, Syaikh al-Albani berkata, “Hadits ini hasan.”).
Teks hadits mengisyaratkan bahwa ada di antara umat beliau yang mengingkari takdir. Dan, pengingkaran tersebut keluar dari perkataan mereka dengan jelas, yaitu, “Tidak ada takdir” yang berasal dari keyakinan mereka. Allahu a’lam. Semoga Allah melindungi kita dari hal tersebut.
Orang-orang yang mengingkari adanya takdir, sungguh berada dalam bahaya. Di antara bahaya yang tengah menimpa mereka yaitu,
Rasulullah bersabda, “Tiga macam orang yang tidak akan diterima taubat ataupun tebusan mereka, orang yang durhaka, yang suka mengungkit-ngungkit pemberian, dan yang mendustakan takdir.’” (HR. Ibnu Abi ‘Ashim di dalam as-Sunnah, Syaikh al-Albani berkata, “Hadits ini hasan.”).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Ada tiga golongan manusia yang Allah tidak akan menerima dari mereka amalan wajib (fardhu), dan tidak pula amalan sunnat (nafilah) mereka pada hari Kiamat kelak; seorang yang durhaka kepada orang tuanya, seorang yang menyebut-nyebut sedekah pemberiannya, dan seorang yang mendustakan takdir (Hadits ini hasan,. Lihat Shahih al-Jami` ash-Shaghir no: 3065)
🌐 alsofwah.or.id, almanhaj.or.id
Alhikmahjkt
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini