Marilah ikuti Allah dan Rasulnya
Baca Juga :
Kesalahan praktek ibadah bukan semata kesalahan individu masyarakat awam, namun para tokoh agamalah yang menggulirkan ajaran penuh dengan kebodohan dan kesesatan yang disuntikan ke akal orang awam agar mereka membenci dan memusuhi ajaran murni dan suci. Masyarakat awam hanya bisa berdalih sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :
Apabila dikatakan kepada mereka: “marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah Azza wa Jalla dan mengikuti Rasul”. Mereka menjawab,”cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya.” Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk ? [al-Maidah/5:104]
Padahal cara beragama yang benar harus dibangun diatas ittiba’ sebagaimana yang telah ditegaskan Ibnu Taimiyah rahimahullah, “Agama kaum Muslimin dibangun atas dasar ittiba’ kepada al-Qur’an, as-Sunnah, dan ijma’ umat Islam. Ketiga dasar tersebut bersifat ma’sum (bebas dari kesalahan-red), sehingga seluruh perkara yang diperselisihkan umat harus dikembalikan kepada Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya, bukan berdasarkan hawa nafsu, perasaan, gagasan tokoh ataupun peninggalan budaya. Oleh sebab itu siapapun tidak boleh mengangkat seorang tokoh untuk umat yang wajib diikuti, dibela dan memusuhi atas dasar tersebut kecuali Nabi Muhammad SAW dan tidak boleh menjadikan ucapan yang menjadi pedoman sehingga membela dan memusuhi karenanya selain ucapan Allah Azza wa Jalla, ucapan Rasul-Nya dan ijma umat Islam”.
Agar umat tidak menjadi korban kebodohan dan kejumudan harus membekali diri dengan ilmu sehingga tidak bingung dalam menghadapi berbagai macam isu agama dan polemik pemikiran. Ilmu yang bermanfaat ibarat senjata paling ampuh dalam berperang. Ilmu bermanfaat merupakan pemusnah dua penyakit rohani yang paling berbahaya yang menjadi akar segala penyakit hati, yaitu syubhat dan syahwat. Bila ilmu telah meresap ke dalam hati, maka akan melenyapkan dan mencabut sampai ke akar-akarnya kedua penyakit syubhat dan syahwat. Seperti orang yang sedang minum obat mujarab, mudah terserap oleh tubuh dan segala macam kuman akan hancur dan musnah, bukan obat yang membuat kuman semakin kebal.
Kemudian didukung dengan jihad yang besar maka pasti Allah akan memberi petunjuk ke arah jalan yang lurus sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. [al-Ankabut/29 : 69]
Diringkas dari :
penulis : Ustadz Zaenal Abidin, Lc.
Salamdakwah
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini