Dasar onta, ke Arab saja sana
Baca Juga :
Dasar onta! Pergi sana, ke Arab!
.
Oleh: Ippho Santosa
Saat kita berargumen soal Islam, lalu mereka kehabisan akal menjawab argumen kita, maka keluarlah jawaban khas & pamungkas mereka, "Pergi sana, ke Arab." Hehehe, ada-ada saja.
Btw, knp sih mereka menjawab begitu? Bagi mereka, Arab itu muslim semua. Bergamis semua. Berjenggot semua. Bahkan kolot semua. Dipikirnya Arab yah begitu. Terus, benarkah asumsi ini?
.
Sebenarnya ini adalah ciri orang yg gagal paham, hehehe. Saya yakin mereka gizinya cukup alias akalnya cukup. Sayangnya, mereka enggan menggunakan akalnya. Paling parah, mereka enggan menggunakan Google-nya. Mungkin kuota mereka terbatas, hehehe.
Kalau saya diseru, "Pergi sana, ke Arab," maka saya sambar saja, "Alhamdulillah, saya sering ke negeri2 Arab, sprti Arab Saudi, Mesir, Qatar, Kuwait, Oman, dan Dubai. Tapi sy jg pernah ke Amerika, Australia New Zealand, Korea Selatan, Taiwan, Jepang dll." Dia jual, saya beli. Hehehe
Tanpa harus ke Arab sekalipun, kita tahu bhw agama di negeri2 Arab itu beragam. Ya, beragam. Bukan Islam saja. Yaman, misalnya. Populasi umat Kristen relatif besar di sana. Menariknya, meski Islam itu mayoritas di negeri2 Arab, namun di sana amat langka gereja dihancurkan. Sebaliknya, di Eropa masjid2 bersejarah sering dihancurkan.
Lantas, gimana dg fenomena gamis & jenggot di Arab? Pertama, yg bergamis & berjenggot BUKAN muslim saja.
Kedua, sebagian raja2 dan pangeran2 Arab tdk berjenggot. Ketiga, teramat banyak orang Arab yg sehari-hari berkemeja & bercelana seperti kita, org Indonesia. Nggak bergamis.
Btw, Nabi Muhammad pun pernah memakai semacam kemeja & semacam celana. Berkancing. Terpisah. Tidak melulu bergamis.
Saran sy, sesekali main-mainlah ke Arab sana. PIKNIK. Setidaknya, Googling. Biar terbuka wawasan Anda. Dan terbuka pula hati Anda. Jgn seperti katak di bawah temperamen, hehehe.
Jujur saja, saya sempat heran, mereka kok benci banget sama Arab. Padahal:
- Negeri2 Arab tidak pernah sekalipun menjajah Indonesia. Sebaliknya, negeri2 Barat-lah yg silih-berganti menjajah Indonesia. Dulu, menjajah semuanya. Sekarang, menjajah ekonomi
Lebih dari itu, negeri-negeri Arab-lah yang pertama-tama mengakui kemerdekaan Indonesia, terutama Mesir dan Palestina.
- Ketika masa penjajahan, warga keturunan Arab di Indonesia segera menyatakan diri sebagai warga Indonesia dan turut berjuang melawan penjajah.
Kita pun semakin heran, masih ada Muslim Indonesia yang anti-Arab. Muslim kok gitu, siapa yang ngajarin? Sementara, sholat dan ngajinya pake Bahasa Arab. Haji dan umrahnya ke Tanah Arab. Pimpinan Wali Songo berasal dari Tanah Arab. Kosa kata Bahasa Indonesia pun sangat dipengaruhi Bahasa Arab.
Lebih lanjut, Soekarno, Presiden Indonesia ke-1, menyatakan komitmennya terhadap kemerdekaan Palestina, salah satu negeri Arab. Bahkan Megawati, Presiden Indonesia ke-5, pernah menikah dengan pria Arab, menurut Wikipedia. Hassan Gamal, namanya.
Lantas, benarkah negeri-negeri Arab itu kolot? Ah, saya malas menjawab beginian. Anda tonton saja film Fast and Furious yang salah satunya berlatar Abu Dhabi yang begitu modern. Terus Anda tonton juga film Mission: Impossible yang salah satunya berlatar Dubai yang begitu canggih.
Jelas, negeri-negeri Arab tidak sempurna, sama seperti negara-negara Barat dan negara-negara lainnya. Boleh kritis, tapi jangan sampai benci dan anti. Sekali lagi, pikniklah. Setidaknya, Googling-lah. Biar terbuka wawasan Anda.
Sekian dari saya, Ippho Santosa. Silakan di-share.
_______________________________________________
Nih ye .. ane sertakan cuplikan twit hartessss femes yg 'ikut2 arus anti arab'. Ane ga benci dia. Ane kasian.
- Ketika masa penjajahan, warga keturunan Arab di Indonesia segera menyatakan diri sebagai warga Indonesia dan turut berjuang melawan penjajah.
Kita pun semakin heran, masih ada Muslim Indonesia yang anti-Arab. Muslim kok gitu, siapa yang ngajarin? Sementara, sholat dan ngajinya pake Bahasa Arab. Haji dan umrahnya ke Tanah Arab. Pimpinan Wali Songo berasal dari Tanah Arab. Kosa kata Bahasa Indonesia pun sangat dipengaruhi Bahasa Arab.
Lebih lanjut, Soekarno, Presiden Indonesia ke-1, menyatakan komitmennya terhadap kemerdekaan Palestina, salah satu negeri Arab. Bahkan Megawati, Presiden Indonesia ke-5, pernah menikah dengan pria Arab, menurut Wikipedia. Hassan Gamal, namanya.
Lantas, benarkah negeri-negeri Arab itu kolot? Ah, saya malas menjawab beginian. Anda tonton saja film Fast and Furious yang salah satunya berlatar Abu Dhabi yang begitu modern. Terus Anda tonton juga film Mission: Impossible yang salah satunya berlatar Dubai yang begitu canggih.
Jelas, negeri-negeri Arab tidak sempurna, sama seperti negara-negara Barat dan negara-negara lainnya. Boleh kritis, tapi jangan sampai benci dan anti. Sekali lagi, pikniklah. Setidaknya, Googling-lah. Biar terbuka wawasan Anda.
Sekian dari saya, Ippho Santosa. Silakan di-share.
_______________________________________________
Nih ye .. ane sertakan cuplikan twit hartessss femes yg 'ikut2 arus anti arab'. Ane ga benci dia. Ane kasian.
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini