Hati yang bahagia
Baca Juga :
HATI YANG BAHAGIA
Ma'rifatullah adalah kehidupan bagi hati. Sejatinya kehidupan seorang insan adalah kehidupan hati dan ruhnya.
🌻 Kehidupan ruh dan hati itu hanyalah ada pada ma'rifatullah (mengenal Allah), dalam cinta kepada-Nya, dalam beribadah kepada-Nya semata, dalam kembali kepada Allah, dalam tumakninah dengan zikir mengingat-Nya, dalam ketenangan dan kenyamanan dengan dekat kepada-Nya dan dalam rindu kepada perjumpaan dengan-Nya. Oleh karena itu, seorang munusia yang demikian keadaannya, sedemikian rupa hati dan ruhnya sesungguhnya dia adalah orang yang penuh bahagia, kehidupan yang demikian adalah kehidupan yang baik (hayatun thoyyibah).
🌻Jika keadaan hati dan ruh kita berisi makrifatullah yang diterjemahkan dalam amalan lahir dan batin maka kebahagian akan mengampiri kita lantas bersemayam di hati dan terus menerus begitu kita harus menjaga dan membawanya dalam perjalanan kita menuju Allah.
Namun sebaliknya, seorang hamba yang hatinya sepi dari ma'rifatullah, lengang dari cinta kepada-Nya, kosong dari rindu kepada-Nya, gersang dari zikir, kering dari tauhid dan ibadah kepada-Nya maka ia adalah hamba yang celaka dengan hati yang binasa. Ini adalah hati yang robek-robek, rapuh, lusuh dan kotor. Di sini kebahagian dan kemuliaan enggan bersemayam.
🍂Pada hati yang demikian ini kesengsaraan dan kehinaan akan datang serupa pasukan Sulaiman yang tak terkalahkan. Porak poranda jiwanya, luluh lantak hatinya dan binasa tak terkira pemiliknya.
wallahu a'lam
Ust. Fahrudin Majid, Lc
Ma'rifatullah adalah kehidupan bagi hati. Sejatinya kehidupan seorang insan adalah kehidupan hati dan ruhnya.
🌻 Kehidupan ruh dan hati itu hanyalah ada pada ma'rifatullah (mengenal Allah), dalam cinta kepada-Nya, dalam beribadah kepada-Nya semata, dalam kembali kepada Allah, dalam tumakninah dengan zikir mengingat-Nya, dalam ketenangan dan kenyamanan dengan dekat kepada-Nya dan dalam rindu kepada perjumpaan dengan-Nya. Oleh karena itu, seorang munusia yang demikian keadaannya, sedemikian rupa hati dan ruhnya sesungguhnya dia adalah orang yang penuh bahagia, kehidupan yang demikian adalah kehidupan yang baik (hayatun thoyyibah).
🌻Jika keadaan hati dan ruh kita berisi makrifatullah yang diterjemahkan dalam amalan lahir dan batin maka kebahagian akan mengampiri kita lantas bersemayam di hati dan terus menerus begitu kita harus menjaga dan membawanya dalam perjalanan kita menuju Allah.
Namun sebaliknya, seorang hamba yang hatinya sepi dari ma'rifatullah, lengang dari cinta kepada-Nya, kosong dari rindu kepada-Nya, gersang dari zikir, kering dari tauhid dan ibadah kepada-Nya maka ia adalah hamba yang celaka dengan hati yang binasa. Ini adalah hati yang robek-robek, rapuh, lusuh dan kotor. Di sini kebahagian dan kemuliaan enggan bersemayam.
🍂Pada hati yang demikian ini kesengsaraan dan kehinaan akan datang serupa pasukan Sulaiman yang tak terkalahkan. Porak poranda jiwanya, luluh lantak hatinya dan binasa tak terkira pemiliknya.
wallahu a'lam
Ust. Fahrudin Majid, Lc
The Rabbaanians
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini