Ustad Syafiq dan Ustad Jefri Al Buchori, kisah yang tak terceritakan
Baca Juga :
USTAD SYAFIQ DAN USTAD JEFRI AL BUCHORI, KISAH YANG TAK TERCERITAKAN
Siapa diantara kita yang tidak mengenal sosok Uje -panggilan akrab ustad Jefri Al Buchori?
Seorang da'i bersuara merdu, berparas rupawan, mudah bergaul dengan masyarakat, artis yang malang melintang di dunia pertelevisian nasional, dan sering mengisi di Istana Negara (ssstt.. Beliau salah satu da'i favorit bapak SBY)
Namun saya ingin membuka sedikit rahasia, bahwa tak banyak orang yang tahu jika beliau memiliki kedekatan khusus pada seorang da'i bermanhaj salaf lulusan Madinah, ustad Syafiq Riza Basalamah. Ya, awal pertemuan nan indah itu bermula di musim haji tahun 2005. Saat itu ustad Syafiq ditugaskan pemerintah Arab Saudi untuk menjadi mursyid (pembimbing) bagi jamaah haji Indonesia. Qadarullah, salah satu jamaah yang dibimbingnya saat itu adalah Uje, semenjak saat itu beliau mengenal ustad Syafiq dan hubungan keduanya semakin dekat, akrab dan intens.
Ustad Syafiq juga seringkali diminta Uje untuk membimbing jama’ah umrahnyanya setiap kali beliau umrah. Saking dekat hubungan mereka, ustadz Syafiq senantiasa menasihati Uje di Madinah, dan Uje senantiasa memberikan hadiah untuk ustadz syafiq. Ustad Abu Usaamah Sufyan dan ustad Abu Nizar Mirjani pernah bertanya ke ustadz Syafiq tentang barang baru yang dimiliki beliau, beliau menjawab “ini hadiah dari jefri”. Bahkan ustad Syafiq juga pernah mengisi kajian di rumah Uje atas permintaan Uje sendiri. Masya Allah.
Sebagaimana ungkapan 'tidak ada orang yang terlalu shalih untuk hijrah'. Ungkapan ini sangat laik ditujukan untuk Uje. Di tengah hiruk pikuknya dunia artis dan industri musik, beliau menuturkan bahwa sangat ingin ruju' pada manhaj salaf, kembali pada islam yang murni.
Sampai-sampai salah satu tokoh pesohor di negeri ini, sekaligus sahabat dekat Uje, Opick mengatakan :
“Dia bilang akhir-akhir ini agak aneh, dia merasa dirinya sangat banyak dosa, kekurangan. Saya menangkap ada ruang tobat yang besar dipenghujung hidupnya. Ingin kembali kepada Allah dengan murni,” ungkapnya.
Uje sendiri juga mengatakan bahwa ia ingin sejenak berhenti ceramah,
“Kalau saya terus ceramah, terus siapa yang ceramahin saya? Ada kegelisahan dia. Saya menangkap ini hal luar biasa,” kisah Opick.
Sebelumnya adik Uje sendiri, Fajar Sidiq juga menuturkan sang kakak memang pernah bilang kepada dirinya niat berhenti berdakwah. “Gue mau istirahat, ceramah sudah capek,” ungkap Fajar menirukan ucapan Uje.
Terlepas dari segala kesalahan yang terdapat dari diri Uje, tentu dari segala kesalahan itu menuju perubahan patut didukung, sebagaimana Al Imam Al Ghazali rahimahullah yang beliau malang melintang di dunia tasawuf hingga di akhir hayatnya beliau ruju’ kepada salaf, namun ajal tak lama kemudian menjemputnya sehingga cita-cita beliau untuk meluruskan (membenahi) kesalahan karyanya yakni kitab “ihya ulumuddin” tidak tercapai, yang akhirnya dewasa ini tlah bermunculan banyak kitab sebagai hasil koreksi bagian-bagian yang salah dari Ihya ulumuddin, mulai dari minhajul qashidin karya Ibnu Qudamah sampai buku putih ihya ulumuddin karya syaikh Jamaluddin Al Qasimi.
Ada salah satu nasihat ustad Syafiq yang menunjukkan keteladanan akhlak dan kebersihan hati dari Uje yang mau menerima kebenaran, ” Jefri itu masyaAllah, orang yang terbuka untuk menerima nasehat. Pernah saya melihat Jefri dalam sebuah sinetron, dia memerankan peran ustadz di sinetron itu, namun dalam sinetron itu ada adegan yang berbau syirik. Kemudian saya hubungi dia untuk memberi masukan perihal sinetron yang dibintanginya itu. Beliau pun menerima dan berhenti dari sinetron itu. Pernah pula waktu saya berkunjung ke rumahnya, sy melihat dia memakai kaos bergambarkan supermen di atas gambar supermen itu ada gambar Bintang DVID yg merupkn lambangnya orang yahudi. Saya nasehati dia, dia pun menerima dengan segera dan melepas kaos itu. Jika bertemu di madinah Jefri biasanya ngehubungi saya, kemudian kita berbincang-bincang dan hubungan itu terus berlanjut melalui via BBM.” Kata ustad Syafiq.
MasyaAllah, kita yang hidup saat ini belum tentu bisa selembut hati Uje dalam menerima setiap kebaikan dan kebenaran. Belum tentu juga amal kita lebih baik dari Uje selama di dunia. Saya katakan begini agar kita lebih banyak berbenah diri setelah melihat banyak kejadian hikmah di sekitar, bukan malah semakin keras hati.
Sungguh, fitrah manusia selalu ingin kembali pada ajaran islam yang murni, yang tidak ditambahi dan dikurangi, karena sesungguhnya syariat yang dibuat oleh Allah itu tlah cukup dan mencukupkan.
Semoga Allah melimpahkan penjagaannya pada guru kita, ustad Syafiq Riza Basalamah hafizhahullah.
Semoga Allah menerima amal ibadah guru kita, ustad Jefri Al Buchori rahimahullah.
Akhukum fillah,
Erwin Pandu Pratama
( IG : @erwinpandupratama )
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini