Hal yang patut diwaspadai dari media berita
Baca Juga :
3 HAL YANG PATUT DIWASPADAI DARI BERITA KORAN
Ada 3 hal yang patut diwaspadi ketika Anda membaca berita koran.
1. BERITA YANG ADA BERASAL DARI ORANG FASIK YANG BERITA TERSEBUT TERGANTUNG PESANAN DAN SIAPA YANG MEM-BACKINGI
Berita tersebut ada tujuannya pencitraan diri atau maksudnya adalah untuk menjatuhkan orang lain. Jika demikian, berita tersebut tak boleh diterima mentah-mentah. Harus pandai-pandai melakukan kroscek ulang terlebih dahulu.
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al Hujurat: 6).
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di saat menerangkan ayat di atas, beliau berkata,
“Termasuk adab bagi orang yang cerdas yaitu setiap berita yang datang dari orang kafir hendaknya dicek terlebih dahulu, tidak diterima mentah-mentah. Sikap asal-asalan menerima amatlah berbahaya dan dapat menjerumuskan dalam dosa.
Jika diterima mentah-mentah, itu sama saja menyamakan dengan berita dari orang yang jujur dan adil. Ini dapat membuat rusaknya jiwa dan harta tanpa jalan yang benar. Gara-gara berita yang asal-asalan diterima akhirnya menjadi penyesalan.” Lihat Tafsir As Sa’di, hal. 850.
2. BERITA MEDIA KADANG CUMA MENJATUHKAN ATAU MERUSAK KEHORMATAN ORANG LAIN
Padahal kehormatan seorang muslim mesti dijaga, bukan diinjak-injak. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya dara, harta dan kehormatan sesama kalian itu terjaga sebagaimana kemuliaan hari ini, kemuliaan bulan ini dan kemuliaan negeri kalian ini.” (HR. Bukhari no. 67 dan Muslim nio. 1679)
3. KERJAAN BERITA MEDIA HANYALAH TAJASSUS (MENGOREK HAL BURUK ORANG LAIN)
Dalam ayat Al Qur’an disebutkan (yang artinya),
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang.” (QS. Al Hujurat: 12).
Sebagaimana disebutkan dalam Tafsir Al Jalalain, menaruh curiga atau prasangka buruk yang terlarang adalah prasangka jelek pada orang beriman dan pelaku kebaikan, dan itulah yang dominan dibandingkan prasangka pada ahli maksiat. Kalau menaruh curiga pada orang yang gemar maksiat tentu tidak wajar. Adapun makna, janganlah ‘tajassus’ adalah jangan mencari-cari dan mengikuti kesalahan dan ‘aib kaum muslimin.
Yang ada pula dari mengorek aib orang lain adalah mengghibah di koran-koran. Ghibah adalah menggunjing di mana menyebut-nyebut aib orang lain di mana ia tidak suka untuk disebar luaskan walau itu nyata ada padanya.
AKIBAT BURUK TAJASSUS
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa menguping omongan orang lain, sedangkan mereka tidak suka (kalau didengarkan selain mereka), maka pada telinganya akan dituangkan cairan tembaga pada hari kiamat.” (HR. Bukhari no. 7042).
Imam Adz Dzahabi mengatakan bahwa yang dimaksud dengan al-aanuk adalah tembaga cair.
Inilah akibat media yang hanya terus mencari aib orang lain apalagi orang beriman.
BAIKNYA SIBUKKAN WAKTU DENGAN HAL YANG MANFAAT DARIPADA TERSIBUKKAN DENGAN BERITA KORAN
Ingatlah tanda kebaikan Islam seseorang sebagaimana kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Coba waktu kita dihabiskan untuk hal yang bermanfaat daripada sibuk dengan berita yang sia-sia. Kalau di dumay (dunia maya) bisa dengan baca berbagai website yang mempelajari Islam untuk meluruskan akidah, ibadah dan akhlak kita.
👤 Ust Muhammad Abduh Tuasikal
🌐 rumaysho.com
Alhikmahjkt
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini