Islam yang ori, bukan Islam hasil modifikasi
Baca Juga :
Islam yang Ori bukan Islam hasil Modifikasi
Yah, apapun dalil yang dikemukakan, bila bertentangan dengan perkataan pemimpin, atau panutan, atau aliran kelompok, dengan entengnya ditinggalkan.
Padahal syahadat kita adalah LAA ILAHA ILLAHU da MUHAMMAD RASULULLAH. Namun demikian mengapa menerima dalil dan meninggalkan pendapat ketua kelompok atau aturan main golongan terasa berat, sedangkan meninggalkan dalil terasa lebih ringan? Bukankah kita semua telah membaca, bahkan berkali kali firman Allah Ta'ala :
Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.(An Nur 51)
Sudah sepatutnya ummat Islam berbesar jiwa dengan menanggalkan segala baju dan atribut, dan kembali kepada Al Qur'an dan As Sunnah, sesuai pemahaman yang orisinil alias asli, yaitu pemahaman para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Sadarilah, bahwa sekedar mengaku beriman dan beragama Islam belum cukup sebagai bukti, bukti keislaman dan keimanan anda ialah kepatuhan anda kepada agama Islam yang orisinil dan bukan Islam yang telah dimodifikasi dan dikombinasi dengan pemikiran, aliran atau budaya atau AD/ART ormas atau kelompok.
Sudah tiba saatnya ummat Islam mampu membedakan antara pemahaman seseorang terhadap Islam dengan Islam, pemahaman bisa saja salah sedangkan Islam pasti benar.
Sobat! Cari spare part kendaraan saja maunya yang orisinil, masak urusan agama kita mau yang KW.
Jadi ayo, kita kaji, dan kita cari bagaimana dan seperti apa Islam yang orisinil dan jangan puas mendapatkan Islam yang KW.
__________________________
Diringkas dari:
Ditulis oleh: Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri M.A
Salamdakwah
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini