Menanti
Baca Juga :
Menanti
Sebagian orang memiliki banyak aktivitas dunia, sehingga ia memandang waktunya sangat berharga, dia sangat membenci yang namanya menanti, dan penantian pada dasarnya adalah sesuatu yang membosankan.. Tapi ubahlah penantian itu menjadi ladang kedekatan pada Ilahi, dan pada hakekatnya semua kita di dunia ini sedang menanti, menanti datangnya mati.
Maka penantian yang sejenak dalam aktivitas kehidupan kita hampir tak dapat dihindari, tapi dapat disikapi dengan bijaksana, diubah menjadi sebuah aktivitas yang bermanfaat, yang mendatangkan pahala dan menghilangkan kejenuhan, mewariskan kedamaian di dalam jiwa dan ketentraman hati, yaitu dengan Dzikrullah, membaca Al Qur'an, istighfar, membaca buku dan lainnya. Mungkin Allah telah meluangkan waktu bagi kita untuk lebih taqarrub dengan Allah, andai kita tidak menanti mungkin kita sudah disibukkan dengan hal-hal lain yang melalaikan.
Dan waktu menanti adalah waktu luang yang diberikan, sebagaimana detik-detik kita bukanlah uang seperti falsafah kafir, tapi detik-detik kita adalah pedang, bila kita tidak memotongnya ia akan menebas kita.
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)
Setiap masa yang berlalu dalam kehidupanmu kelak akan dihisab dengan sangat terperinci.
Ustadz DR. Syafiq Riza bin Basalamah, MA
The Rabbaanians
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini