Status Hadis Allah tidak akan menciptakan makhluk jika bukan karena Nabi Muhammad
Baca Juga :
KEPALSUAN DONGENG SUFI/TASAWUF
.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
“Seandainya bukan karenamu (Muhammad), Aku (Allah) tidak akan menciptakan mahluk.”
.
Derajat Hadits : MAUDHU (PALSU)
.
Sebagaimana yang dikatakan oleh ash-Shaghani rahimahullah (wafat 650 H) bahwa hadits tersebut adalah MAUDHU (PALSU) dalam Al-Ahadits al-Maudhu’ah, hlm. 7.
.
Diriwayatkan ad-Dailami dalam Musnadnya (II/41) dari jalur Ubaidullah bin Musa al-Quraisyi : Menceritakan kepada kami Fudhail bin Ja’far bin Sulaiman dari ABDUS SHAMAD bin Ali bin Abdillah bin Abbas, dari ayahnya, Ibnu Abbas secara marfu.
.
Kecacatan hadits terletak pada ABDUS SHAMAD. Al-Uqaili berkata tentangnya “HADITSNYA TIDAK TERJAMIN. DAN ORANG-ORANG SEBELUM ABDUS SHAMAD TIDAK SAYA KENAL. !”
.
Ibnul Jauzi rahimahullah (wafat 597 H) juga meriwayatkan dalam al-Maudhu’at, I/288-289. Dari Shahabat Salman al-Farisi radhiyallahu ‘anhu, lalu berkomentar “HADITSNYA MAUDHU (PALSU)”. Dan disetujui as-Suyuthi rahimahullah (wafat 911 H) dalam al-Alaa’I, I/282.
.
Makna Hadits ini pun tidak benar, karena sangat bertentangan dengan firman Allah Azza Wa Jalla,
.
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”
.
- QS. Az-Zariyat [51] : 56
.
Ayat ini sangat menegaskan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan anak Adam (manusia) untuk hanya beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, mengagungkan-Nya, memuliakan-Nya dan berpaling dari selain-Nya, BUKAN KARENA SEBAB Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
.
Sebagaimana tafsirnya,
.
Tafsir Muyassar,
.
“Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia dan mengutus para Rasul kecuali untuk tujuan luhur, yaitu beribadah hanya kepada-Ku (Allah) semata, bukan kepada selain-Ku.”
- Tafsir Muyassar, II/694
.
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah (wafat 774 H) mengatakan,
.
“Maksudnya, Aku (Allah) ciptakan mereka (jin dan manusia) itu dengan tujuan untuk menyuruh mereka beribadah kepada-Ku, bukan karena Aku membutuhkan mereka.
.
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘amhu mengatakan,
.
‘Melainkan supaya mereka mau tunduk beribadah kepada-Ku, baik secara sukarela maupun terpaksa.’
.
- Tafsir al-Qur’an al-Karim Ibnu Katsir VII/546
.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah (wafat 1376 H) mengatakan,
.
“Inilah tujuan Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan jin dan manusia mengutus semua Rasul untuk menyeru kepada tujuan tersebut yaitu menyembah Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang mencakup berilmu tentang Allah Subhanahu Wa Ta’ala, mencintai-Nya, kembali kepada-Nya, menghadap kepada-Nya dan berpaling dari selain-Nya.”
.
- Taisir al-Karim ar-Rahman as-Sa’di, VII/24
.
Hadits ini begitu sangat populer sekali dan sering disampaikan oleh para kyai-kyai di Indonesia, terlebih dalam acara perayaan Maulid Nabi, yang acaranya sendiri pun juga bukan berasal dari petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Para Khulafa Rasyidin, dan juga sering dijadikan hujjah oleh penganut Manhaj Sufi/Tasawuf dengan bangganya.
.
Apakah mereka, bagi yang sering menyampaikannya, tidak takut terhadap ancamannya bagi siapa saja yang meriwayatkan hadits-hadits palsu dan berdusta atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ?
.
Diriwayatkan dari Al Mughirah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
“Sesungguhnya berdusta atas namaku tidaklah sama dengan berdusta pada selainku. Barangsiapa yang berdusta atas namaku secara sengaja, maka HENDAKLAH DIA MENEMPATI TEMPAT DUDUKNYA DI NERAKA.”
.
- HR. Bukhari no. 1209 | Fathul Bari no. 1291 dan Muslim no. 5 | Syarh Shahih Muslim no. 4
.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
“Seandainya bukan karenamu (Muhammad), Aku (Allah) tidak akan menciptakan mahluk.”
.
Derajat Hadits : MAUDHU (PALSU)
.
Sebagaimana yang dikatakan oleh ash-Shaghani rahimahullah (wafat 650 H) bahwa hadits tersebut adalah MAUDHU (PALSU) dalam Al-Ahadits al-Maudhu’ah, hlm. 7.
.
Diriwayatkan ad-Dailami dalam Musnadnya (II/41) dari jalur Ubaidullah bin Musa al-Quraisyi : Menceritakan kepada kami Fudhail bin Ja’far bin Sulaiman dari ABDUS SHAMAD bin Ali bin Abdillah bin Abbas, dari ayahnya, Ibnu Abbas secara marfu.
.
Kecacatan hadits terletak pada ABDUS SHAMAD. Al-Uqaili berkata tentangnya “HADITSNYA TIDAK TERJAMIN. DAN ORANG-ORANG SEBELUM ABDUS SHAMAD TIDAK SAYA KENAL. !”
.
Ibnul Jauzi rahimahullah (wafat 597 H) juga meriwayatkan dalam al-Maudhu’at, I/288-289. Dari Shahabat Salman al-Farisi radhiyallahu ‘anhu, lalu berkomentar “HADITSNYA MAUDHU (PALSU)”. Dan disetujui as-Suyuthi rahimahullah (wafat 911 H) dalam al-Alaa’I, I/282.
.
Makna Hadits ini pun tidak benar, karena sangat bertentangan dengan firman Allah Azza Wa Jalla,
.
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”
.
- QS. Az-Zariyat [51] : 56
.
Ayat ini sangat menegaskan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan anak Adam (manusia) untuk hanya beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, mengagungkan-Nya, memuliakan-Nya dan berpaling dari selain-Nya, BUKAN KARENA SEBAB Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
.
Sebagaimana tafsirnya,
.
Tafsir Muyassar,
.
“Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia dan mengutus para Rasul kecuali untuk tujuan luhur, yaitu beribadah hanya kepada-Ku (Allah) semata, bukan kepada selain-Ku.”
- Tafsir Muyassar, II/694
.
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah (wafat 774 H) mengatakan,
.
“Maksudnya, Aku (Allah) ciptakan mereka (jin dan manusia) itu dengan tujuan untuk menyuruh mereka beribadah kepada-Ku, bukan karena Aku membutuhkan mereka.
.
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘amhu mengatakan,
.
‘Melainkan supaya mereka mau tunduk beribadah kepada-Ku, baik secara sukarela maupun terpaksa.’
.
- Tafsir al-Qur’an al-Karim Ibnu Katsir VII/546
.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah (wafat 1376 H) mengatakan,
.
“Inilah tujuan Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan jin dan manusia mengutus semua Rasul untuk menyeru kepada tujuan tersebut yaitu menyembah Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang mencakup berilmu tentang Allah Subhanahu Wa Ta’ala, mencintai-Nya, kembali kepada-Nya, menghadap kepada-Nya dan berpaling dari selain-Nya.”
.
- Taisir al-Karim ar-Rahman as-Sa’di, VII/24
.
Hadits ini begitu sangat populer sekali dan sering disampaikan oleh para kyai-kyai di Indonesia, terlebih dalam acara perayaan Maulid Nabi, yang acaranya sendiri pun juga bukan berasal dari petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Para Khulafa Rasyidin, dan juga sering dijadikan hujjah oleh penganut Manhaj Sufi/Tasawuf dengan bangganya.
.
Apakah mereka, bagi yang sering menyampaikannya, tidak takut terhadap ancamannya bagi siapa saja yang meriwayatkan hadits-hadits palsu dan berdusta atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ?
.
Diriwayatkan dari Al Mughirah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
“Sesungguhnya berdusta atas namaku tidaklah sama dengan berdusta pada selainku. Barangsiapa yang berdusta atas namaku secara sengaja, maka HENDAKLAH DIA MENEMPATI TEMPAT DUDUKNYA DI NERAKA.”
.
- HR. Bukhari no. 1209 | Fathul Bari no. 1291 dan Muslim no. 5 | Syarh Shahih Muslim no. 4
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini