Sholat malam
Baca Juga :
Sholat Malam
Demi mewujudkan impian masuk surga bersama keluarga hendaklah pasangan suami istri menyempatkan diri untuk sholat malam, walaupun hanya witir 3 rakaat, khususnya di sepertiga malam terakhir; waktu dikabulkannya doa, Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia menuturkan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
رَحِمَ اللهُ رَجُـلاً، قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى، وَأَيْقَظَ اِمْرَأَتَهُ فَصَلَّتْ، فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِيْ وَجْهِهَا الْمَاءَ، وَرَحِمَ اللهُ اِمْرَأَةً، قَامَتْ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ، وَ أَيْقَظَتْ زَوْجَهَا، فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِيْ وَجْهِهِ الْمَاءَ.
“Semoga Allah merahmati seorang suami yang bangun di waktu malam lalu shalat dan ia pun membangunkan isterinya lalu sang istri juga shalat. Bila istri tidak mau bangun ia percikkan air ke wajahnya. Semoga Allah merahmati seorang isteri yang bangun di waktu malam lalu ia shalat dan ia pun membangunkan suaminya. Bila si suami enggan untuk bangun ia pun memercikkan air ke wajahnya.” (HR. Abu Dawud).
Betapa indah dan bercahaya sebuah rumah yang suami istrinya shalat malam, dan biasanya Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam membangunkan Aisyah radhiallahu'anha untuk sholat malam. Dan tengoklah bagaimana Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam menjadi seorang ayah walaupun anaknya sudah menikah. Beliau tetap memperhatikan urusan sholat anaknya. Diriwayatkan bahwa pada suatu malam beliau melewati rumah putrinya yang memang bersebelahan dengan rumah beliau, Fatimah dan suaminya Ali radhiallahu'anhuma, lalu mengetuk pintu rumah keduanya seraya menyeru:
"Tidakkah kalian berdua sedang shalat?" (HR. Bukhari).
✍🏼 Ustadz DR. Syafiq Riza bin Basalamah, MA
Demi mewujudkan impian masuk surga bersama keluarga hendaklah pasangan suami istri menyempatkan diri untuk sholat malam, walaupun hanya witir 3 rakaat, khususnya di sepertiga malam terakhir; waktu dikabulkannya doa, Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia menuturkan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
رَحِمَ اللهُ رَجُـلاً، قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى، وَأَيْقَظَ اِمْرَأَتَهُ فَصَلَّتْ، فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِيْ وَجْهِهَا الْمَاءَ، وَرَحِمَ اللهُ اِمْرَأَةً، قَامَتْ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ، وَ أَيْقَظَتْ زَوْجَهَا، فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِيْ وَجْهِهِ الْمَاءَ.
“Semoga Allah merahmati seorang suami yang bangun di waktu malam lalu shalat dan ia pun membangunkan isterinya lalu sang istri juga shalat. Bila istri tidak mau bangun ia percikkan air ke wajahnya. Semoga Allah merahmati seorang isteri yang bangun di waktu malam lalu ia shalat dan ia pun membangunkan suaminya. Bila si suami enggan untuk bangun ia pun memercikkan air ke wajahnya.” (HR. Abu Dawud).
Betapa indah dan bercahaya sebuah rumah yang suami istrinya shalat malam, dan biasanya Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam membangunkan Aisyah radhiallahu'anha untuk sholat malam. Dan tengoklah bagaimana Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam menjadi seorang ayah walaupun anaknya sudah menikah. Beliau tetap memperhatikan urusan sholat anaknya. Diriwayatkan bahwa pada suatu malam beliau melewati rumah putrinya yang memang bersebelahan dengan rumah beliau, Fatimah dan suaminya Ali radhiallahu'anhuma, lalu mengetuk pintu rumah keduanya seraya menyeru:
"Tidakkah kalian berdua sedang shalat?" (HR. Bukhari).
✍🏼 Ustadz DR. Syafiq Riza bin Basalamah, MA
The rabbaanians
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini