Hukum berjualan ditempat yang dilarang seperti trotoar dalam Islam
Baca Juga :
FAQ Muamalah
Pertanyaan:
Bagaimana hukum berjualan ditempat yang tidak boleh semisal trotoar?
Jawaban:
Bismillahi
Berdasarkan kedua dalil ini, maka tidak boleh kita berjualan di tempat dan waktu yang telah dilarang berjualan di dalamnya oleh masyarakat atau pihak yang diberikan amanah untuk mengelola tempat tersebut. Yakni, berdasarkan firman Allah Ta'ala di dalam surat Al Maidah ayat 1:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ
"Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad kalian." Dan juga Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda:
اَلْمُسْلِمُوْنَ عِنْدَ شُرُوْطِهِمْ إِلَّا شَرْطًا أَحَلَّ حَرَامًا أَوْ حَرَّمَ حَلَالًا. رَوَهُ أَهْلُ السُّنَنِ
"Kaum muslimin terikat syarat-syarat mereka, kecuali syarat yang menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal." (HR. Ahlus Sunan). Selain itu, ada dua sebab lain atas ketidakbolehan menjual di trotoar:
1. Di dalam Islam, menyingkirkan gangguan di jalan (batang pohon yang tumbang, duri, paku atau selainnya) adalah amalan kebaikan yang diperintahkan dan termasuk di dalam cabang keimanan yang paling rendah, berdasarkan hadist berikut:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كُلُّ سُلاَمَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ، كُلُّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيْهِ الشَّمْسُ: يَعْدِلُ بَيْنَ الْإِثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَيُعِيْنُ الرَّجُلَ عَلَى دَابَّتِهِ فَيَحْمِلُ عَلَيْهَا - أَوْ يَرْفَعُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ - صَدَقَةٌ، وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وَ كُلُّ خُطْوَةٍ يَخْطُوْهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ، وَ يُمِيْطُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ. رواه البخاري "Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: 'Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 'Setiap persendian manusia ada sedekahnya setiap hari di mana matahari terbit di dalamnya: mendamaikan diantara dua orang adalah sedekah, membantu seseorang untuk menaiki (tunggangan)nya - atau mengangkatkan barangnya ke atas (tunggangan)nya - adalah sedekah, (mengucapkan) kalimat yang baik adalah sedekah, setiap langkah yang dia melangkah menuju shalat (masjid) adalah sedekah, *dan menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah*.” (HR. Bukhari no. 2989)
Maka dari hadis tersebut kita dilarang membuat gangguan dijalan termasuk menutup jalan buat jualan
2. Jalanan adalah milik umum, jika kita berjualan dijalan maka itu zolim.
Fikih muamalat kontemporer
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini