Foto ibu dan anak korban ditengah laut dari KM Lestari maju, Makassar
Baca Juga :
Seorang bayi, salah satu korban selamat yang terombang-ambing di tengah laut semalaman dari KM (Kapal Motor) Lestari Maju yang kandas di perairan Selayar, Makassar.
Dari foto ini memberikan pelajaran berharga kepada kita, di antaranya :
[1]. Tentang takdir, berupa jodoh, rizki, hingga kematian telah Allah سبحانه و تعالىٰ tetapkan bagi seorang hamba dan tidak ada seorang manusia pun yang mempunyai kuasa untuk merubahnya.
Rasulullah ﷺ bersabda,
"Allah telah mencatat seluruh takdir makhluk lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi."
(Shahiih, HR. Muslim, no. 2653, at-Tirmidzi, no. 2156, dan Ahmad, II/169)
Jikalau kita menggunakan akal logika semata, maka mustahil seorang bayi yang belum mempunyai kemampuan apa-apa bisa selamat dari musibah tersebut. Akan tetapi takdir Allah berkehendak lain, Allah سبحانه و تعالىٰ selamatkan bayi tersebut melalui perantara pelampung yang disematkan orangtuanya.
[2]. Betapa besar cinta dan kasih sayang kedua orangtua bayi tersebut hingga "merelakan" pelampung yang seharusnya ia gunakan untuk diberikan kepada sang bayi dengan resiko yang ia hadapi seperti tenggelam hingga kematian.
Allah عز وجل berfirman :
"Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah (beribadah) selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik (mulia). Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah : 'Wahai Rabbku, kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.'"
(QS. Al-'Isra' [17] : 23 - 24)
Dari Mughirah bin Syu'bah رضي الله تعالىٰ عنه, ia berkata,
Rasulullah ﷺ bersabda,
"Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu durhaka kepada ibu bapak (orangtua), menolak kewajiban, minta sesuatu yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup. Dan Allah membenci atasmu banyak berbicara (sesuatu yang tidak bermanfaat), banyak bertanya (sesuatu yang tidak bermanfaat), dan memboroskan harta (menghamburkan kekayaan)."
(Shahiih, HR. Al-Bukhari, no. 5975, dan Muslim, no. 1715 [12])
Cinta dan kasih sayang seorang ibu tersebut, mengingatkan saya akan sebuah hadits bahwasanya Allah lebih mencintai dan menyayangi hamba-Nya yang beriman dari kejadian ini.
Dari 'Umar bin al-Khaththab رضي الله تعالىٰ عنه, ia berkata,
"Suatu ketika ada tawanan dibawa kepada Rasulullah ﷺ. Tiba-tiba salah seorang wanita dari tawanan tersebut mencari-cari kalau-kalau mendapatkan bayinya dalam kerumunan tawanan, yang akan di ambil, lalu dia gendong, kemudian dia susui."
Rasulullah ﷺ bersabda,
"Apakah kalian percaya kalau wanita ini tega melemparkan bayinya ke dalam api?"
Para Shahabat menjawab,
"Tidak, demi Allah! Dia mampu untuk tidak melemparkan bayi tersebut ke dalam api."
Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda,
"Sesungguhnya Allah lebih sayang kepada hamba-Nya daripada rasa sayang ibu tersebut kepada anaknya."
(Shahiih, HR. Al-Bukhari, no. 5999, Fat-hul Baari, X/445, dan Muslim, no. 2754 [22])
Mereka adalah saudara-saudara kita, maka do'akanlah saudara-saudara kita seiman yang menjadi korban dari karamnya KM. Lestari Maju yang meninggal tergolong sebagai syahid dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan pahala yang besar dari kejadian ini.
Rasulullah ﷺ bersabda,
"Syuhada' (orang-orang yang mati syahid) ada lima :
1. Wafat disebabkan oleh wabah penyakit.
2. Wafat disebabkan oleh pernyakit perut.
3. Wafat karena tenggelam.
4. Wafat karena tertimpa (reruntuhan) benda keras.
5. Dan wafat di jalan Allah."
(Shahiih, HR. Al-Bukhari, III/1041, no. 2674, dan Muslim, III/1521, no. 1914)
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
"Para syuhada' (orang-orang yang mati syahid) itu ada tujuh kelompok selain terbunuh (berperang) di jalan Allah, yaitu :
1. Orang yang mati terserang penyakit tha'un (penyakit wabah menular yang menyerang semua orang secara bersamaan) adalah syahid.
2. Orang yang mati tenggelam juga syahid.
3. Orang yang terserang tumor juga syahid.
4. Orang yang sakit perut pun syahid.
5. Orang yang terbakar juga syahid.
6. Orang yang meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan juga syahid.
7. Dan seorang yang meninggal dunia yang sedang mengandung (hamil) juga syahid."
(Shahiih, HR. Ahmad, V/446, Abu Dawud, no. 3111, an-Nasaa-i, IV/13 - 14, Ibnu Majah, no. 2803, Ibnu Hibbaan, no. 1616, dan al-Hakim, I/352)
Semoga Allah تبارك وتعالىٰ memberikan hidayah dan taufiq.
✒ Abu 'Aisyah Aziz Arief_
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini