Hadis palsu broadcast memberitahukan bulan rajab maka haram api neraka dan dzikir
Baca Juga :
HADITS PALSU DAN TIDAK ADA ASALNYA “BARANGSIAPA MEMBERITAHUKAN … MAKA HARAM API NERAKA BAGINYA”
.
Bismillahirrahmanirrahim. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
.
Pernah tidak, kita menerima broadcast seperti ini di grup WA, BBM, atau medsos lainnya seperti redaksi dibawah ini,
.
Rasullullah bersabda, “Barang Siapa Yang Memberitahukan Berita 1 SAFAR Kepada Yang Lain, Maka Haram Api Neraka Baginya.”
Rasullullah bersabda, “Barang Siapa Yang Memberitahukan Berita Arafah kepada Yang Lain, maka Haram Api Neraka Baginya”
.
Rasullullah bersabda, “Barang Siapa Yang Memberitahukan Berita 1 DZULHIJJAH Kepada Yang Lain, Maka Haram Api Neraka Baginya”
.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Barang siapa yang memberitahukan BERITA 1 SYA’BAN kepada yang lain, maka haram api neraka baginya.”
.
Rasullullah bersabda, “Barangsiapa yang memberitahukan berita 1 RAJAB kepada yang lain, maka haram api neraka baginya.”
.
KETAHUILAH ! HADITS-HADITS DI ATAS MAUDHU (PALSU), TIDAK ADA ASALNYA DAN BATHIL. Suruh yang nyebarin hadits-hadits tersebut via WA, BBM, atau medsos lainnya bawakan Sanad perawinya ? terdapat di Kitab Hadits siapa ? Nomor berapa ?
.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
.
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.”
.
- QS. Al Ahzab [33] : 70
.
Dijamin tidak akan bisa serta bingung, DAN NAMPAKNYA, orang zindiq yang membuat hadits ini sudah kehilangan rasa malu karena hanya menggunakan metode copas dengan redaksi sama namun dirubah tanggalnya saja.
.
Namun ini bukan sesuatu yang mengherankan, seperti yang diriwayatkan oleh al-Uqaily dari Hammad bin Zaid, bahwa orang-orang zindiq (munafiq) yang pernah membuat hadits palsu sebanyak 14.000 hadits ! Dan tiga orang yang terkenal sebagai pemalsu hadits pernah membuat hadits palsu lebih dari 4000 hadits (lihat Tadrib Rawi, as-Suyuthi, 1/335)
.
BERHATI-HATILAH KEPADA ANCAMAN BAGI YANG TURUT MENYEBARKAN HADITS-HADITS PALSU
.
PERTAMA, LANGSUNG MENYIAPKAN TEMPAT DUDUKNYA DI NERAKA
.
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim : telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ubaid : dari 'Ali bin Rabi'ah : dari Al Mughirah radhiyallahu ‘anhu berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
.
"Sesungguhnya berdusta kepadaku tidak sama dengan orang yang berdusta kepada orang lain. Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah dia bersiap-siap (mendapat) tempat duduknya di neraka.”
.
- HR. Bukhari no. 1209 | Fathul Bari no. 1291 dan Muslim no. 5 | Syarh Shahih Muslim no. 4. Lafazh dan sanad di atas milik Bukhari
.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid al-Ghubari telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Abu Hashin dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
.
"Barangsiapa berdusta atas namaku maka hendaklah dia menempati tempat duduknya dari neraka."
.
- HR. Muslim no. 4 | Syarh Shahih Muslim no. 3, Bukhari no. 107 | Fathul Bari no. 110, Ibnu Majah no. 34 | no. 34, Darimi no. 592 | no. 613, 614, Ahmad no. 8982, 10109, 10310. Lafazh dan sanad di atas milik Muslim
.
Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Al Ja'd berkata : telah mengabarkan kepada kami Syu'bah berkata : telah mengabarkan kepadaku Manshur berkata : aku mendengar Rib'i bin Jirasy berkata : aku mendengar Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
.
"Janganlah kalian berdusta terhadapku (atas namaku), karena barangsiapa berdusta terhadapku dia akan masuk neraka."
.
- HR. Bukhari no. 103 | Fathul Bari no. 106, Muslim no. 2 | Syarh Shahih Muslim no. 1, Ibnu Majah no. 31 | no. 31, Tirmidzi no. 2584, 3648 | no. 2660, 3715, dan Ahmad no. 551, 595, 596, 953, 1225
.
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid berkata : telah menceritakan kepada kami Syu'bah : dari Jami' bin Syaddad : dari 'Amir bin 'Abdullah bin Az Zubair : dari Bapaknya berkata : Aku berkata kepada Az Zubair "Aku belum pernah mendengar kamu membicarakan sesuatu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana orang-orang lain membicarakannya ?” Az Zubair bin Al Awwam bin Khuwailid radhiyallahu ‘anhu menjawab : Aku tidak pernah berpisah dengan beliau, aku mendengar beliau mengatakan,
.
"Barangsiapa berdusta terhadapku maka hendaklah ia persiapkan tempat duduknya di neraka."
.
- HR. Bukhari no. 104 | Fathul Bari no. 107, Abu Dawud no. 3166 | no. 3651, Ibnu Majah no. 36 | no. 36 dan Ahmad no. 1339. 1353. Lafazh dan sanad di atas milik Bukhari
.
Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar berkata : telah menceritakan kepada kami 'Abdul Warits dari 'Abdul 'Aziz berkata : Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata : Beliau melarangku untuk banyak menceritakan hadits kepada kalian karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
.
"Barangsiapa sengaja berdusta terhadapku (atas namaku), maka hendaklah ia persiapkan tempat duduknya di neraka."
.
- HR. Bukhari no. 105 | Fathul Bari no. 108, Muslim no. 3 | Syarh Shahih Muslim no. 2, Ibnu Majah no. 32 | no. 32, Darimi no. 237, 238, 240 | no. 241, 242, 244 dan Ahmad no. 11504, 11667, 11711, 12241, 12303, 12627, 12712, 13459, 13469. Lafazh dan sanad di atas milik Bukhari
.
Telah menceritakan kepada kami Abu Hisyam ar Rifa'i : telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin 'Ayyasy : telah menceritakan kepada kami Hasyim dari Zirr dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu ‘anhu dia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
.
“Barangsiapa yang berbohong kepadaku dengan sengaja maka hendaklah mempersiapkan tempat duduknya di neraka.”
.
- HR. Tirmidzi no. 2583 | no. 2659, Ibnu Majah no. 30 | no. 30 dan Ahmad no. 3623, 3654, 4110. Lafazh dan sanad di atas milik Tirmidzi
.
Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani berkata,
.
“Para ulama BERSEPAKAT bahwa sengaja berdusta atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam termasuk dosa besar, bahkan Abu Muhammad al-Juwaini sangat keras sehingga mengkafirkan orang yang sengaja dusta atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan mereka bersepakat haramnya meriwayatkan hadits maudhu‘ (palsu) kecuali disertai keterangannya (yang menjelaskan kepalsuannya).”
.
- Nuzhatun Nazhar fi Taudhih Nukhbah Fikar hlm. 122
.
As Sakhawi rahimahullah berkata,
.
“Sesungguhnya berdusta atas (nama) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak sama dengan berdusta atas (nama) selain beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dari kalangan manusia, sehingga para ulama (ahli hadits) yang memiliki ilmu yang mendalam telah bersepakat (mengatakan) bahwa berdusta atas (nama) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam termasuk perbutan dosa yang paling besar, dan beberapa imam dan ulama besar Islam menyatakan dengan tegas bahwa orang yang melakukan perbuatan ini tidak diterima taubatnya, bahkan Syaikh Abu Muhammad Al-Juwaini (berpendapat) sangat keras (dalam masalah ini) sehingga beliau mengkafirkan orang yang melakukan perbuatan ini serta memperingatkan (dengan keras) akan fitnah dan bahayanya.”
.
- Al-Maqaashidul hasanah , hlm. 36
.
KEDUA, MENANGGUNG BEBAN DOSA SEPANJANG HADITS-HADITS DHAIF, MAUDHU (PALSU), MUNKAR ATAU TIDAK ADA ASALNYA TERSEBAR DI KALANGAN UMAT.
.
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Hujr, mereka berkata : telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far : dari Al 'Ala : dari bapaknya : dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda,
.
"Barang siapa mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Sebaliknya, BARANG SIAPA MENGAJAK KEPADA KESESATAN, maka ia akan mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun."
.
- HR. Muslim no. 4831 | Syarah Shahih Muslim no. 2674, Abu Dawud no. 3993 | no. 4609, Tirmidzi no. 2598 | no. 2674, Ibnu Majah no. 202 | 206, Darimi no. 512 | no. 530 dan Ahmad no. 8795. Lafazh dan sanad di atas milik Muslim
.
KETIGA, DITETAPKAN SEBAGAI SEORANG PENDUSTA
.
Dan ia merupakan atsar yang masyhur dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
.
"Barangsiapa menceritakan hadits dariku, yang mana riwayat itu diduga adalah kebohongan, maka dia (perawi) adalah salah satu dari para pembohong tersebut."
.
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah : telah menceritakan kepada kami Waki' dari Syu'bah dari al Hakam dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Samurah bin Jundab. (dalam riwayat lain disebutkan) dan juga telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' dari Syu'bah dan Sufyan dari Habib dari Maimun bin Abu Syabib dari al-Mughirah bin Syu'bah keduanya berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda tentang hal tersebut."
.
- HR. Muslim no. 1
.
Imam An Nawawi rahimahullah berkata,
.
“Haram hukumnya meriwayatkan hadis maudhu‘ bagi orang yang mengetahui atau menurut dugaan kuatnya bahwa derajat hadits tersebut adalah maudhu‘. Sebab itu, barang siapa meriwayatkan suatu hadis yang dia yakin atau ada sangkaan kuat bahwa derajatnya adalah maudhu’ (palsu), namun dia tidak menjelaskan derajatnya, maka dia termasuk dalam ancaman hadits ini.”
.
- Syarh Shahih Muslim, 1/71
.
Ibnu Hajar Al Haitami rahimahullah pernah ditanya tentang para Khatib yang biasa menyampaikan hadits-hadits lemah dan palsu dalam khutbahnya, beliau menjawab,
.
“Tidak halal berpedoman dalam menyampaikan hadis pada suatu kitab atau khutbah yang penulisnya bukan ahli hadits. Barang siapa yang melakukan hal itu maka dia layak untuk dihukum dengan hukuman yang berat. Inilah keadaan para khatib zaman sekarang, tatkala melihat ada khutbah yang berisi hadits-hadits, mereka langsung menghafalnya dan berkhutbah dengannya tanpa menyeleksi terlebih dahulu apakah hadits tersebut ada asalnya ataukah tidak. Maka merupakan kewajiban bagi pemimpin negeri tersebut untuk melarang para khatib dari perbuatan tersebut dan menegur dari khatib yang telah melakukan perbuatan tersebut.”
.
- Al-Fatawa al-Haditsiyah, hlm. 63
.
Dan persaksian seorang pendusta, terlebih berdusta atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tidak dapat diterima sampai kapan pun sebelum dia benar-benar bertaubat dan menyatakan kesalahannya.
.
Renungkanlah !
.
✍Al Ikhwanul As Sunnah
➡https://m.facebook.com/ story.php?story_fbid=122500 1587649308&id=100004184357 956
🌹Repost Fp Ittiba'Rasulullah
🌹Silahkan dishare
🌹Barakallahu Fiikum
.
Bismillahirrahmanirrahim. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
.
Pernah tidak, kita menerima broadcast seperti ini di grup WA, BBM, atau medsos lainnya seperti redaksi dibawah ini,
.
Rasullullah bersabda, “Barang Siapa Yang Memberitahukan Berita 1 SAFAR Kepada Yang Lain, Maka Haram Api Neraka Baginya.”
Rasullullah bersabda, “Barang Siapa Yang Memberitahukan Berita Arafah kepada Yang Lain, maka Haram Api Neraka Baginya”
.
Rasullullah bersabda, “Barang Siapa Yang Memberitahukan Berita 1 DZULHIJJAH Kepada Yang Lain, Maka Haram Api Neraka Baginya”
.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Barang siapa yang memberitahukan BERITA 1 SYA’BAN kepada yang lain, maka haram api neraka baginya.”
.
Rasullullah bersabda, “Barangsiapa yang memberitahukan berita 1 RAJAB kepada yang lain, maka haram api neraka baginya.”
.
KETAHUILAH ! HADITS-HADITS DI ATAS MAUDHU (PALSU), TIDAK ADA ASALNYA DAN BATHIL. Suruh yang nyebarin hadits-hadits tersebut via WA, BBM, atau medsos lainnya bawakan Sanad perawinya ? terdapat di Kitab Hadits siapa ? Nomor berapa ?
.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
.
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.”
.
- QS. Al Ahzab [33] : 70
.
Dijamin tidak akan bisa serta bingung, DAN NAMPAKNYA, orang zindiq yang membuat hadits ini sudah kehilangan rasa malu karena hanya menggunakan metode copas dengan redaksi sama namun dirubah tanggalnya saja.
.
Namun ini bukan sesuatu yang mengherankan, seperti yang diriwayatkan oleh al-Uqaily dari Hammad bin Zaid, bahwa orang-orang zindiq (munafiq) yang pernah membuat hadits palsu sebanyak 14.000 hadits ! Dan tiga orang yang terkenal sebagai pemalsu hadits pernah membuat hadits palsu lebih dari 4000 hadits (lihat Tadrib Rawi, as-Suyuthi, 1/335)
.
BERHATI-HATILAH KEPADA ANCAMAN BAGI YANG TURUT MENYEBARKAN HADITS-HADITS PALSU
.
PERTAMA, LANGSUNG MENYIAPKAN TEMPAT DUDUKNYA DI NERAKA
.
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim : telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ubaid : dari 'Ali bin Rabi'ah : dari Al Mughirah radhiyallahu ‘anhu berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
.
"Sesungguhnya berdusta kepadaku tidak sama dengan orang yang berdusta kepada orang lain. Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah dia bersiap-siap (mendapat) tempat duduknya di neraka.”
.
- HR. Bukhari no. 1209 | Fathul Bari no. 1291 dan Muslim no. 5 | Syarh Shahih Muslim no. 4. Lafazh dan sanad di atas milik Bukhari
.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid al-Ghubari telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Abu Hashin dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
.
"Barangsiapa berdusta atas namaku maka hendaklah dia menempati tempat duduknya dari neraka."
.
- HR. Muslim no. 4 | Syarh Shahih Muslim no. 3, Bukhari no. 107 | Fathul Bari no. 110, Ibnu Majah no. 34 | no. 34, Darimi no. 592 | no. 613, 614, Ahmad no. 8982, 10109, 10310. Lafazh dan sanad di atas milik Muslim
.
Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Al Ja'd berkata : telah mengabarkan kepada kami Syu'bah berkata : telah mengabarkan kepadaku Manshur berkata : aku mendengar Rib'i bin Jirasy berkata : aku mendengar Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
.
"Janganlah kalian berdusta terhadapku (atas namaku), karena barangsiapa berdusta terhadapku dia akan masuk neraka."
.
- HR. Bukhari no. 103 | Fathul Bari no. 106, Muslim no. 2 | Syarh Shahih Muslim no. 1, Ibnu Majah no. 31 | no. 31, Tirmidzi no. 2584, 3648 | no. 2660, 3715, dan Ahmad no. 551, 595, 596, 953, 1225
.
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid berkata : telah menceritakan kepada kami Syu'bah : dari Jami' bin Syaddad : dari 'Amir bin 'Abdullah bin Az Zubair : dari Bapaknya berkata : Aku berkata kepada Az Zubair "Aku belum pernah mendengar kamu membicarakan sesuatu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana orang-orang lain membicarakannya ?” Az Zubair bin Al Awwam bin Khuwailid radhiyallahu ‘anhu menjawab : Aku tidak pernah berpisah dengan beliau, aku mendengar beliau mengatakan,
.
"Barangsiapa berdusta terhadapku maka hendaklah ia persiapkan tempat duduknya di neraka."
.
- HR. Bukhari no. 104 | Fathul Bari no. 107, Abu Dawud no. 3166 | no. 3651, Ibnu Majah no. 36 | no. 36 dan Ahmad no. 1339. 1353. Lafazh dan sanad di atas milik Bukhari
.
Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar berkata : telah menceritakan kepada kami 'Abdul Warits dari 'Abdul 'Aziz berkata : Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata : Beliau melarangku untuk banyak menceritakan hadits kepada kalian karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
.
"Barangsiapa sengaja berdusta terhadapku (atas namaku), maka hendaklah ia persiapkan tempat duduknya di neraka."
.
- HR. Bukhari no. 105 | Fathul Bari no. 108, Muslim no. 3 | Syarh Shahih Muslim no. 2, Ibnu Majah no. 32 | no. 32, Darimi no. 237, 238, 240 | no. 241, 242, 244 dan Ahmad no. 11504, 11667, 11711, 12241, 12303, 12627, 12712, 13459, 13469. Lafazh dan sanad di atas milik Bukhari
.
Telah menceritakan kepada kami Abu Hisyam ar Rifa'i : telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin 'Ayyasy : telah menceritakan kepada kami Hasyim dari Zirr dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu ‘anhu dia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
.
“Barangsiapa yang berbohong kepadaku dengan sengaja maka hendaklah mempersiapkan tempat duduknya di neraka.”
.
- HR. Tirmidzi no. 2583 | no. 2659, Ibnu Majah no. 30 | no. 30 dan Ahmad no. 3623, 3654, 4110. Lafazh dan sanad di atas milik Tirmidzi
.
Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani berkata,
.
“Para ulama BERSEPAKAT bahwa sengaja berdusta atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam termasuk dosa besar, bahkan Abu Muhammad al-Juwaini sangat keras sehingga mengkafirkan orang yang sengaja dusta atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan mereka bersepakat haramnya meriwayatkan hadits maudhu‘ (palsu) kecuali disertai keterangannya (yang menjelaskan kepalsuannya).”
.
- Nuzhatun Nazhar fi Taudhih Nukhbah Fikar hlm. 122
.
As Sakhawi rahimahullah berkata,
.
“Sesungguhnya berdusta atas (nama) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak sama dengan berdusta atas (nama) selain beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dari kalangan manusia, sehingga para ulama (ahli hadits) yang memiliki ilmu yang mendalam telah bersepakat (mengatakan) bahwa berdusta atas (nama) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam termasuk perbutan dosa yang paling besar, dan beberapa imam dan ulama besar Islam menyatakan dengan tegas bahwa orang yang melakukan perbuatan ini tidak diterima taubatnya, bahkan Syaikh Abu Muhammad Al-Juwaini (berpendapat) sangat keras (dalam masalah ini) sehingga beliau mengkafirkan orang yang melakukan perbuatan ini serta memperingatkan (dengan keras) akan fitnah dan bahayanya.”
.
- Al-Maqaashidul hasanah , hlm. 36
.
KEDUA, MENANGGUNG BEBAN DOSA SEPANJANG HADITS-HADITS DHAIF, MAUDHU (PALSU), MUNKAR ATAU TIDAK ADA ASALNYA TERSEBAR DI KALANGAN UMAT.
.
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Hujr, mereka berkata : telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far : dari Al 'Ala : dari bapaknya : dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda,
.
"Barang siapa mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Sebaliknya, BARANG SIAPA MENGAJAK KEPADA KESESATAN, maka ia akan mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun."
.
- HR. Muslim no. 4831 | Syarah Shahih Muslim no. 2674, Abu Dawud no. 3993 | no. 4609, Tirmidzi no. 2598 | no. 2674, Ibnu Majah no. 202 | 206, Darimi no. 512 | no. 530 dan Ahmad no. 8795. Lafazh dan sanad di atas milik Muslim
.
KETIGA, DITETAPKAN SEBAGAI SEORANG PENDUSTA
.
Dan ia merupakan atsar yang masyhur dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
.
"Barangsiapa menceritakan hadits dariku, yang mana riwayat itu diduga adalah kebohongan, maka dia (perawi) adalah salah satu dari para pembohong tersebut."
.
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah : telah menceritakan kepada kami Waki' dari Syu'bah dari al Hakam dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Samurah bin Jundab. (dalam riwayat lain disebutkan) dan juga telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' dari Syu'bah dan Sufyan dari Habib dari Maimun bin Abu Syabib dari al-Mughirah bin Syu'bah keduanya berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda tentang hal tersebut."
.
- HR. Muslim no. 1
.
Imam An Nawawi rahimahullah berkata,
.
“Haram hukumnya meriwayatkan hadis maudhu‘ bagi orang yang mengetahui atau menurut dugaan kuatnya bahwa derajat hadits tersebut adalah maudhu‘. Sebab itu, barang siapa meriwayatkan suatu hadis yang dia yakin atau ada sangkaan kuat bahwa derajatnya adalah maudhu’ (palsu), namun dia tidak menjelaskan derajatnya, maka dia termasuk dalam ancaman hadits ini.”
.
- Syarh Shahih Muslim, 1/71
.
Ibnu Hajar Al Haitami rahimahullah pernah ditanya tentang para Khatib yang biasa menyampaikan hadits-hadits lemah dan palsu dalam khutbahnya, beliau menjawab,
.
“Tidak halal berpedoman dalam menyampaikan hadis pada suatu kitab atau khutbah yang penulisnya bukan ahli hadits. Barang siapa yang melakukan hal itu maka dia layak untuk dihukum dengan hukuman yang berat. Inilah keadaan para khatib zaman sekarang, tatkala melihat ada khutbah yang berisi hadits-hadits, mereka langsung menghafalnya dan berkhutbah dengannya tanpa menyeleksi terlebih dahulu apakah hadits tersebut ada asalnya ataukah tidak. Maka merupakan kewajiban bagi pemimpin negeri tersebut untuk melarang para khatib dari perbuatan tersebut dan menegur dari khatib yang telah melakukan perbuatan tersebut.”
.
- Al-Fatawa al-Haditsiyah, hlm. 63
.
Dan persaksian seorang pendusta, terlebih berdusta atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tidak dapat diterima sampai kapan pun sebelum dia benar-benar bertaubat dan menyatakan kesalahannya.
.
Renungkanlah !
.
✍Al Ikhwanul As Sunnah
➡https://m.facebook.com/
🌹Repost Fp Ittiba'Rasulullah
🌹Silahkan dishare
🌹Barakallahu Fiikum
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini