Bantahan broadcast berlindung ke masjid saat Corona
Baca Juga :
Bantahan terhadap broadcast "BERLINDUNG KE MASJID"
.
Oleh: Ustadz Yulian Purnama Hafidzahullah
.
Yang di dalamnya membawakan hadits-hadits sebagai berikut:
.
Hadits pertama:
.
إِنَّ اللهَ تَعَالَى إِذَا أَنْزَلَ عَاهَةً مِنَ السَّمَاءِ عَلَى أَهْلِ الأرْضِ صُرِفَتْ عَنْ عُمَّارِ الْمَسَاجِدِ.
.
"Sesungguhnya apabila Allah ta'ala menurunkan penyakit dari langit kepada penduduk bumi maka Allah menjauhkan penyakit itu dari orang-orang yang meramaikan masjid"
.
Penilaian ulama:
* Al Albani mengatakan: "hadits mungkar" (Silsilah Adh Dha'ifah, no. 7080).
* Ibnu Adi mengatakan bahwa hadits ini dhaif (Al Kamil fid Dhu'afa, 4/205).
.
Hadits kedua:
إِذا أرَادَ الله بِقَوْمٍ عاهةً نَظَرَ إِلَى أهْلِ المَساجِدِ فَصَرَفَ عَنْهُمْ
"Apabila Allah menghendaki penyakit pada suatu kaum, maka Allah melihat ahli masjid, lalu menjauhkan penyakit itu dari mereka".
Penilaian ulama:
* Al Albani mengatakan: "dhaif" (Dha'if Al Jami, no. 345).
* As Suyuthi mengatakan: "dhaif" (Al Jami' Ash Shaghir, no. 400).
Hadits ketiga:
يَقُولُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: " إِنِّي لَأَهُمُّ بِأَهْلِ الْأَرْضِ عَذَابًا فَإِذَا نَظَرْتُ إِلَى عُمَّارِ بُيُوتِي والْمُتَحَابِّينَ فِيَّ والْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ صَرَفْتُ عَنْهُمْ "
"Allah عز وجل berfirman: "Sesungguhnya Aku bermaksud menurunkan azab kepada penduduk bumi, maka apabila Aku melihat orang-orang yang meramaikan rumah-rumah-Ku, yang saling mencintai karena Aku, dan orang-orang yang memohon ampunan pada waktu sahur, maka Aku jauhkan azab itu dari mereka"
Penilaian ulama:
* Al Albani mengatakan: "dhaif jiddan" (Silsilah Adh Dha'ifah, no. 7102).
* Ibnu Adi mengatakan: "mungkar" (Al Kamil fid Dhu'afa, 5/94).
Hadits keempat:
إذا عاهةٌ من السماءِ أُنزِلتْ صُرِفتْ عن عُمَّارِ المساجِدِ
"Apabila penyakit diturunkan dari langit, maka dijauhkan dari orang-orang yang meramaikan masjid"
Penilaian ulama:
* Al Albani: "dhaif" (Dhaif Al Jami', no. 593), mungkar (Silsilah Adh Dha'ifah, no.2449).
* Ibnu Adi menjelaskan dhaif-nya hadits ini (Al Kamil fid Dhu'afa, 4/205).
Hadits kelima:
Perkataan Asy Sya'bi (seorang tabi'in), maka ini bukan hadits.
كَانُوا إِذَا فَرَغُوا مِنْ شَيْءٍ أَتَوُا الْمَسَاجِدَ
Diterjemahkan: "Mereka (para sahabat) apabila ketakutan tentang sesuatu, maka mendatangi masjid".
Yang tepat "faroghu" di sini maknanya bukan "ketakutan" namun "kekurangan" atau "butuh sesuatu". Maka tidak ada pendalilan dari atsar ini.
Maka kesimpulannya: hadits-hadits di atas tidak bisa menjadi hujjah.
Apalagi bertentangan dengan hadits-hadits yang shahih:
‘Aisyah radhiallahu’anha berkata:
أن رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم قال في مرَضِه : ( مُروا أبا بكرٍ يصلِّي بالناسِ )
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika sakit beliau bersabda: perintahkan Abu Bakar untuk shalat (mengimami) orang-orang” (HR. Bukhari no. 7303).
Menunjukkan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika sakit berat, beliau tidak ke masjid.
Ibnu Abbas radhiallahu’anhu mengatakan:
لقد رَأيتُنا وما يتخلَّفُ عن الصَّلاةِ إلا منافقٌ قد عُلِمَ نفاقُهُ أو مريضٌ
“Aku melihat bahwa kami (para sahabat) memandang orang yang tidak shalat berjama’ah sebagai orang munafik, atau sedang sakit” (HR. Muslim no. 654).
Menunjukkan orang yang sakit diberi udzur untuk tidak ke masjid.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
فِرَّ مِنَ الْمَجْذُومِ فِرَارَكَ مِنَ الْأَسَدِ
“Larilah dari orang yang terkena kusta, sebagaimana engkau lari dari singa” (HR Ahmad no.9722, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah As-Shahihah no.783).
Menunjukkan bahwa boleh berusaha menghindarkan diri dari penyakit menular. Bahkan ini perintah Nabi. Dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
لاَ تُورِدُوا المُمْرِضَ عَلَى المُصِحِّ
“Janganlah mengumpulkan unta yang sakit dengan unta yang sehat" (HR. Bukhari no.5774, Muslim no.2221)
Di masa huru-hara virus corona ini wajib selektif dalam menerima info dan juga ilmu agama.
Semoga Allah memberi taufik.
Join channel telegram @fawaid_kangaswad
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini