3 kelompok yang tidak boleh percaya dalam urusan agama
Baca Juga :
TIGA KELOMPOK YANG TIDAK BOLEH DIPERCAYA DALAM URUSAN AGAMA
Ada tidak kelompok dari kaum muslimin yang tidak boleh dipercaya kalau mereka berbicara dalam masalah agama.
Berkata Marwan bin Muhammad At-Thathiri Al-Asadi rahimahullah :
ثلاثة لا يؤتمنون في دين, الصوفي، والقصاص, ومبتدع يرد على على أهل الأهواء
“Ada tiga (kelompok) yang mereka tidak dapat di percaya dalam urusan agama, Shufi, para pendongeng, Ahlul Bid’ah yang membantah Ahlul Ahwa’.” (Tartibul Madarik wa Taqribul Masalik Al-Qadhi ‘Iyadh 3/226). Sumber : https://www.alukah.net/sharia/0/90006/
Kelompok Pertama, Shufi
Kelompok shufi adalah kelompok yang suka membuat perkara baru dalam agama. Membuat kreativitas dan inovasi dalam amal ibadah. Kelompok yang sangat malas, banyak makan (kaum besek), pesimis dan suka melakukan sesuatu yang tidak perlu dan tiada guna.
Berkata Ibnu Sha'id rahimahullah :
سمعت الشافعي يقول : أُسِّسَ التصوفُ على الكَسَلِ ".
Aku mendengar Imam Syâfi’i rahimahullah berkata : “Asas tasawuf adalah kemalasan” [al-Hilyah karya Abu Nu’aim al-Ashbahâni 9/136-137].
Sumber : https://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=200524&page=3
Berkata Imam Syafii rahimahullah :
لاَ يَكُوْنُ الصُّوْفِيُّ صُوْفِياًّ حَـتَّى يَكُوْنُ فِيْهِ أَرْبَعُ خِصَالٍ : كَسُولٌ أَكُوْلٌ شَؤُوْمٌ كثَيْرُ الْفُضُولِ
Seseorang tidak akan menjadi Shufi (tulen) kecuali setelah empat perkara ada padanya: sangat malas, banyak makan, sangat pesimis, dan banyak melakukan hal yang tidak perlu”. (Manâqibu asy-Syâfi’i karya al-Baihaqi 2/207). Sumber : https://subulassalaam.com/articles/articlea.cfm?article_id=123
Untuk itu jauhilah kelompok yang satu ini. Jangan duduk bermajlis dengan mereka. Jangan sampai terjerat dan masuk menjadi shufi, niscaya akan menjadi orang yang bodoh.
فعن يونس بن عبد الأعلى قال سمعت الشافعي يقول : " لو أن رجلا تصوف أول النهار ، لا يأتي الظهر حتى يصير أحمق " .
وعنه أيضا أنه قال : " ما لزم أحد الصوفية أربعين يوما ، فعاد عقله إليه أبدا " .
Dari Yûnus bin ‘Abdil A’lâ rahimahullah , ia berkata, “Aku mendengar (Imam) Syâfi’i rahimahullah menyatakan:
َ “Kalau ada orang menjadi Shufi di pagi hari, maka tidaklah datang waktu Zhuhur kecuali orang tersebut akan engkau jumpai menjadi manusia yang dungu”.
Dan darinya juga (Imam Syafi’I), bahwasanya beliau berkata “Seorang yang telah bersama kaum shufiyah selama 40 hari, tidak mungkin kembali akalnya selama-lamanya.” (Manâqib Syâfi’i karya Imam al-Baihaqi 2/207).
Sumber : https://islamqa.info/ar/answers/179938/هل-ثبت-عن-الامام-الشافعي-مدحه-للصوفية-في-شعره
Kelompok Kedua, Tukang Mengarang Cerita
Orang yang suka bercerita tentang kisah ini kisah itu, tetapi kisahnya penuh dengan kepalsuan. Seperti saya mendengar si pulan bercerita seperti ini, padahal si pulan tidak pernah cerita.
Ada seseorang berkata :
عن الأعمش عن أبي إسحاق عن أبي وائل ,فتوسط الأعمش الحلقة , وجعل ينتف شعر إبطه , فقال له القاص :
يا شيخ ؟ ألا تستحي ؟ نحن في علم وأنت تفعل مثل هذا ؟! فقال الأعمش : الذي أنا فيه خير من الذي أنت فيه , قال : كيف ذلك ؟ قال :لأني في سنَّة وأنت في كذب ,أنا الأعمش ! وما حدثتك مما تقول فلما سمع الناس ما ذكر الأعمش؛ انفضوا عن القاص، واجتمعوا حوله وقالوا: حدثنا يا أبا محمد"
"Dari al-A'masy, dari Abu Is-haq, dari Abu Wa'il.." Lalu al-A'masy langsung beralih ke tengah halaqah sambil mencabut bulu ketiaknya. Sontak si tukang cerita menegurnya:
"Wahai Syaikh..? tidakkah engkau malu..? Kita dalam pengajian engkau malah berbuat seperti itu..?!" Maka al-Amasy berkata, "Apa yang aku lakukan ini lebih baik ketimbang apa yang engkau perbuat." Orang itu berkata, "Bagaimana bisa begitu..?"
Al-A'masy berkata, "Aku sedang mengamalkan sunnah, sedangkan engkau sedang berdusta..! Aku adalah al-A'masy..! Aku tidak pernah menceritakan kepadamu seperti ini..!"
Ketika para hadirin mendengar hal itu, maka mereka meninggalkan tukang cerita tersebut dan berkumpul di sekitar al-A'masy, mereka berkata, "Ceritakanlah kepada kami wahai Abu Muhammad (al-A'masy).." [Al-Hawadits wal Bida' hal. 111-112, Abu Bakr At-Thurthusi]. Sumber : http://islamport.com/w/akh/Web/239/215.htm
Kelompok Ketiga, Ahlul Bid'ah Yang Membantah Ahlul Hawa
Ada seorang ahlul bid'ah punya suatu pendapat, lantas pendapatnya ini tidak sesuai dengan pendapat ahlul bid'ah lainnya, saling bantahlah mereka, maka orang yang membantah ini tidak boleh dipercaya kalau bicara perkara agama, sebagaimana ahlul bid'ah yang dibantah.
Al-Hafidzh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani:
ولا ينبغي أن يسمع قول مبتدع في مبتدع
“Tidak sepantasnya seseorang mendengar bantahan Ahlul Bid’ah atas Ahlul Bid’ah yang lainnya.” (Muqaddimah Fat-hul Bari hal. 512). Sumber : http://www.aqaed.com/faq/4568/
Nah bagaimana dengan Idrus Ramli? Ketiga ciri tersebut ada padanya, shufi, suka mengarang cerita dan suka membantah ahlul bid'ah lainnya maka tidak boleh dipercaya dalam urusan agama.
AFM
Copas dari berbagai sumber
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini