Teka teki pertanyaan hari Maulid nabi Muhammad
Baca Juga :
Teka - Teki Maulid Nabi
◾Aqiqah bayi yang baru lahir disyariatkan karena ada dalil. Makanya aqiqah memiliki adab-adabnya, seperti harinya, jenis hewan yang disembelih, jumlah sembelihan, yang bertanggung jawab atas aqiqah, syarat aqiqah, dsb..
◾Memakai sandal memiliki banyak adab atau tata cara dalam syariat, karena ada dalil, seperti memulai memakai dengan kaki kanan, melepaskan dengan kaki kiri lebih dulu, tidak boleh memakai sandal sebelah, boleh mengusap sandal ketika berwudhu, doa memakai sandal, dsb..
◾Meludah juga memiliki banyak adab yang diajarkan syariat, karena ada dalil yang mengajarkan.
◾Memakai pakaian juga sudah diajarkan adab-adabnya dalam islam. Banyak dalil tentang ini..
◾Cebok / istinja, buang air juga sudah diajarkan adab-adabnya dalam islam. Banyak dalil tentang ini..
◾Khitan juga memiliki banyak adab yang ada dalilnya. Dan islam tidak lupa telah mengajarkan tentang ini..
◾Bekam juga memiliki banyak adab dan tata caranya, banyak dalil yang telah memberitahu tentang ini..
◾Ada juga adab2 pada hari raya idul fithri dan idul adha..
Semua itu ada dalilnya..
◾Bersetubuh dengan istri juga memiliki banyak adab dan tata caranya. Dalil tidak lupa mengajarkannya semua..
Segala sesuatu yang ada dalilnya dan telah diajarkan islam memiliki adab-adabnya, seperti adab poligami, menyisir, mencium, memasak, mandi, potong kuku, mencukur bulu kemaluan, shalat gerhana, shalat khauf, puasa tasu’a dan asyura, i’tikaf, walimah, makan, minum, tidur, mimpi, menyembelih, bersiwak, mentahniq bayi, dll..
Hal ini adalah termasuk bentuk kesempurnaan agama islam..
➡️Kemudian, bagaimana halnya dengan perayaan Maulid Nabi❓❓
Al Masail :
1. Apakah perayaan Maulid Nabi memiliki dalil yang jelas dan shahih❓
2. Jika memiliki dalil, maka apa saja adab-adab atau tata cara Maulid Nabi yang sudah diajarkan Islam sesuai dengan dalilnya❓
3. Jika tidak ada dalilnya, lantas kenapa diperingati dan dirayakan❓
4. Jika tidak ada dalilnya, apakah mungkin Rasulullah shalallahu alaihis sallam kelupaan menyampaikan kepada umatnya❓
5. Atau apakah mungkin Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menyembunyikannya agar tidak diketahui umatnya❓
6. Apakah mungkin masalah tentang maulid Nabi hanya diketahui oleh orang-orang setelah abad ke 4 hijriyah, sedangkan orang- orang yang sebelumnya seperti para shahabat Nabi, Tabi’in, Tabiut Tabi’in, dan juga Imam yang 4 [empat] tidak mengetahui tentang perayaan Maulid Nabi❓
7. Atau apakah mungkin orang-orang setelah abad ke 4 hijriyah lebih pintar atau lebih alim karena mereka mengetahui dan merayakan Maulid daripada para shahabat Nabi dan para ulama sebelum abad ke 4 hijriyah❓
8. Apakah perayaan Maulid Nabi termasuk perkara yang besar atau perkara yang kecil❓
9. Jika Maulid Nabi termasuk perkara besar, lantas mana perintah atau dalilnya yang shahih dan diakui oleh para ulama ahlu hadits❓
10. Jika Maulid Nabi adalah perkara besar, lantas kenapa tidak ada seorangpun dari shahabat Nabi yang merayakan nya, padahal mereka jauh lebih mencintai Rasulullah❓
11. Jika Maulid Nabi adalah perkara kecil, lantas kenapa manusia begitu antusias dan semangat untuk merayakannya❓ Sedangkan perkara-perkara besar yang lain dan wajib hukumnya justru banyak yang mereka tinggalkan dan kesampingkan❓
12. Apakah mungkin jika perkara-perkara yang kecil telah diajarkan oleh islam, sedangkan perkara-perkara yang besar tidak diajarkan islam❓ Jelas tidak mungkin‼️ Justru perkara yang besar lebih diajarkan dalam islam.
13. Pantaskah Rasulullah mengajarkan tata cara memakai sendal, meludah, cebok, dsb, sedangkan perayaan Maulidnya sendiri serta adab dan tata caranya tidak beliau ajarkan kepada para sahabatnya dan umatnya yang sangat beliau cintai ❓
14. Pernahkah kita membaca riwayat bahwa Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali atau sahabat Nabi lainnya mengucapkan Selamat Ulang Tahun kepada Nabinya❓
Atau mereka kumpul2 dan berpesta pada hari ‘Birthday’ Nabinya❓
Atau mereka melakukan ritual ibadah khusus pada hari Ulang Tahun Nabinya❓
Atau mereka saling memberikan kado atau hadiah untuk Nabinya spesial pada hari ulang tahunnya❓
15. Apakah ada pembahasan atau bab tentang Maulid Nabi pada kitab-kitab ulama salaf terdahulu, seperti di kitab Al Umm Imam Syafi’i, Musnad Imam Ahmad, Fathul Bari Syarah Shahih Bukhari Ibnu Hajar, Syarah Shahih Muslim an-Nawawi, atau pada kitabut tis’ah❓
Atau pembahasan Fiqih Maulid pada kitab Fiqih Bulughul Maram dan Subulus Salam, Al Mughni, Al Muhadzdzab, atau pembahasan Fadhilah Maulid pada kitab Riyadhush Shalihin, Targhib wa Tarhib, Adabul Mufrad, dll❓
Kesimpulan :
Berhubung dalil tentang keutamaan perayaan Maulid masih dalam pencarian dan penakwilan, maka diputuskan bahwa Maulid Nabi tidak ada pada zaman Rasulullah dan zaman shahabat. Adapun segala sesuatu (dalam masalah ibadah) yang tidak ada pada zaman Rasulullah dan para shahabatnya maka itu bukan berasal dari Islam.
Sabda Beliau shallallahu alaihi wa sallaam :
“Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling tahu terhadap Allah dan paling bertakwa di antara kalian.” [HR. Al-Bukhari (no. 5063) kitab an-Nikaah, Muslim (no. 1401) kitab an-Nikaah, an-Nasa-i (no. 3217) kitab an-Nikaah, Ahmad (no. 13122)]
◾Maka mengapa kita merasa kurang tercukupi dengan sunnah beliau shallallahu’alaihi wa sallam ⁉️ Sehingga kita mengada-adakan ibadah yang tidak pernah beliau kerjakan❓
◾Apakah kita merasa LEBIH TAHU cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dibanding beliau shallallahu’alaihi wa sallam ❓❓
◾Ataukah kita merasa LEBIH BERTAKWA kepada Allah dibanding beliau❓ Sehingga kita tidak merasa cukup dengan apa yang telah dicontohkan beliau shallallahu’alaihi wa sallam ❓
Maka tidak salah Khalifatur Rasyid ‘Ali radhiyallahu ‘anhu berkata :
“Jika disampaikan hadits kepada kalian dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka anggaplah bahwa beliau orang yang paling menggembirakan dan yang paling mendapat petunjuk serta yang paling bertakwa.” (Atsar Riwayat Ahmad)
Sehingga kita tidak mengambil petunjuk selain petunjuk beliau, sehingga kita menjadikan beliau shallallahu’alaihi wa sallam SATU-SATUNYA uswah hasanah (teladan yang baik) dalam rangka menggapai takwa‼️
◾Apakah ada petunjuk yang lebih baik daripada petunjuk beliau shallallahu’alaihi wa sallam ⁉️Sehingga kita lebih memilihnya ketimbang memilih petunjuk beliau ⁉️
Apakah ada teladan yang lebih baik bagi kita untuk menggapai ketakwaan daripada beliau shallallahu ‘alayhi wa sallam❓
Benarlah perkataan Ibnu Ma’sud radhiyaallhu 'anhu :
“Ikutilah (petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, pen), janganlah membuat bid’ah (mengada2 dalam perkara ibadah). Karena (sunnah) itu sudah cukup bagi kalian. Semua bid’ah adalah sesat.” (Diriwayatkan oleh Ath Thobroniy dalam Al Mu’jam Al Kabir no. 8770. Al Haytsamiy mengatakan dalam Majma’ Zawa’id bahwa para perowinya adalah perawi yang dipakai dalam kitab shohih)
Cukuplah ini sebagai peringatan bagi orang-orang yang hanya bermodalkan semangat dalam menjalankan ibadahnya TANPA MERUJUK kepada sunnah dan tuntunan Beliau, shallalllahu ‘alayhi wa sallam.
Wallaahu Ta'ala A'lam bish showaab.
Hanya Allah yang memberi petunjuk dan hidayah.
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini