Hukum menambah sayyidina dalam sholawat tahiyat sholat
Baca Juga :
KITA TIDAK BOLEH MENAMBAH KATA "SAYYIDINA" DALAM TAHIYAT SHALAT
.Gabung Grup WA bit.ly/ITTIBAID
.
Lajnah Dâ`imah Lil-Ifta’ (Komisi Tetap Untuk Fatwa Ulama Besar Saudi Arabia dalam fatwanya 24/149) ditanya, “Mana yang lebih benar ketika menyebut Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan shalallâhu ‘ala sayyidina Muhammad wa sallam atau shalallâhu ‘alaihi wa sallam ?
Mereka menjawab : “Masalah ini longgar, boleh menyebut Muhammad shalallâhu ‘alaihi wa sallam atau shalallâhu ‘ala sayyidina Muhammad wa sallam, karena Beliau adalah sayyid seluruh manusia. Sedangkan dalam shalat, hendaknya mencukupkan yang sudah diajarkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebab ibadah dibangun di atas ittiba’ dan mengikuti dalil (at-Tauqîf), sehingga tidak membaca shalawat dalam shalat kecuali yang sudah ada dalam hadits-hadits yang shahih dalam permasalahan tersebut. Seluruhnya tidak ada yang menyebut kata “sayyidina”. Demikian juga tidak diriwayatkan dari para Sahabat dan Tabi’in.
Lajnah Dâ’imah Lil-Ifta’ (Komisi Tetap Untuk Fatwa Ulama Besar Saudi Arabia) ditanya, Apakah diperbolehkan ketika kita bicara tentang Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut Sayyidina Muhammad pada selain yang sudah ada dasarnya seperti Shalawat Ibrâhimiyah atau selainnya?
Mereka menjawab: Shalawat kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam tasyahud tidak ada –sepengetahuan kami- lafaz Sayyidina. Demikian juga dalam adzan dan iqamah, sehingga tidak (memakai lafazh) Sayyidina dalam hal ini, karena tidak ada contohnya dalam hadits-hadits yang shahih yang telah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan kepada para sahabatnya tentang tata cara bershalawat, azan dan iqamah. Juga karena ibadah adalah tauqifiyah sehingga tidak ditambahkan padanya yang tidak disyariatkan Allâh Azza wa Jalla. Adapun mengucapkan kata “sayyidina” pada selainnya tidak mengapa, berdasarkan sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
.
أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ فَخْرَ
.
Saya adalah sayyid manusia di hari kiamat tanpa kesombongan. [Fatawa Lajnah Dâ`Imah 7/65]
.
.
Almanhaj
@ittiba.id .
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini