Hukum istri tidak bisa masak dalam islam
Baca Juga :
﷽
DISORIENTASI
Dalam kehidupan yang serba materialistis seperti sekarang ini,
banyak suami yang melalaikan diri dan keluarganya. Berdalih mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya, namun mengabaikan kewajiban yang lainnya.
Seolah-olah merasa bahwa kewajibannya cukup hanya dengan
memberikan nafkah berupa harta, kemudian nafkah batinnya,
sedangkan pendidikan agama yang merupakan hal paling pokok
justru tidak pernah dipedulikan.
Seringkali sang suami jarang berkumpul dengan keluarganya untuk
menunaikan ibadah bersama-sama. Sang suami hanya sibuk pergi ke kantor pada pagi hari bada subuh (nunggu masakan istri) dan kembali ke rumahnya larut malam (pokoknya makanan harus sudah terhidang). Pola hidup seperti ini adalah pola hidup yang tidak baik.
Malah yang didapati adalah sang suami jarang sekali membaca Alquran, kurang sekali memperhatikan istri dan keluarganya shalat
dan tidak atensi terhadap agama mereka sehari-hari.
Bahkan pendidikan anaknya dipercayakan sepenuhnya kepada pendidikan di sekolah, dan bangga dengan sekolah-sekolah yang
memungut biaya sangat mahal karena alasan harga diri. Merasa bahwa tugasnya sebagai orang tua telah ditunaikan seluruhnya.
Seriously?
Lantas, bagaimana kita dapat mewujudkan keluarga yang
shalih-shalihah, sedangkan kita tahu bahwa salah satu kewajiban
yang mulia sebagai seorang kepala rumah tangga, yaitu mendidik keluarga dinafikan (ditiadakan)?
Hanya kepada Allah-lah tempat memohon taufik dan hidayah.
almanhaj.or.id
_
"Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, dia mendapatkan pahala semisal dengan orang yang melakukannya." (HR. Muslim no : 1893)
بار اللّـ فيڪم وجزاڪم اللّـہ خيـرا
📷 @hijrahstreet.id ™ x @thesunnah_path
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini