Hukum wisata ziarah kubur ke makam orang shalih atau wali dalam islam
Baca Juga :
WISATA SYIRIK KE KUBURAN ORANG-ORANG DIANGGAP SHALIH ATAU WALI
Wahai manusia meminta dan berdoalah hanya kepada Allah jangan kepada selain Nya
.
Sebagian dari kaum muslimin bahkan menyebut perbuatan ini termasuk ‘wisata religius’, padahal perbuatan ini diharamkan dalam Islam bahkan merupakan sebab besar terjadinya perbuatan syirik (menyekutukan Allah ﷻ).
Melakukan perjalanan untuk tujuan ini dilarang dalam Islam, berdasarkan hadits riwayat Abu Hurairah ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidak boleh melakukan perjalanan jauh (untuk tujuan ibadah) kecuali ke tiga masjid: al-Masjidll haram, Masjid nabawi dan Masjidil aqsha” (HR. Bukhari & Muslim)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Larangan dalam hadits ini meliputi semua perjalanan menuju ke masjid-masjid (selain tiga masjid tersebut di atas), kuburan-kuburan yang diagungkan (dikeramatkan) dan semua tempat yang dituju pada zatnya dengan menempuh perjalanan jauh untuk tujuan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah ﷻ (kitab Iqtidhaa ush-shirathal mustaqiim hal 328)
Adapun kemungkaran besar lain yang sering terjadi pada perjalanan wisata seperti ini adalah perbuatan syirik yang dilakukan di tempat-tempat yang dikeramatkan tersebut, seperti sujud dan berdo’a di sisi kuburan orang yang dianggap sebagai wali untuk meminta berbagai macam kebutuhan, meminta keselamatan dan penjagaan dari bencana.
Semua ini jelas merupakan kesyirikan yang nyata, karena semua do’a dan permohonan tersebut hanya pantas ditujukan kepada-Nya, Allah Subhanahu Wata'ala, sebab hanya Dia-lah yang maha kuasa memenuhi segala kebutuhan tersebut dan tidak ada seorang mahklukpun yang sanggup melakukannya.
Allah ﷻ berfirman:
“Atau siapakah yang memperkenankan (permohonan) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada sembahan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengambil peringatan” (QS an-Naml: 62).
Wallahu Waliyyut Taufiq Was Sadaad
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
@kalselbertauhid_
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini