Hukum kudeta presiden penguasa dalam islam
Baca Juga :
_
__
JANGAN BANGGA MENANG KUDETA!!!
Syaikh Abdul Malik Ramadhani hafizhahullahu berkata:
- Dahulu para salaf menganggap bahwa para pengkudeta (terhadap pemimpin kaum muslimin) adalah orang-orang yang hina. Jika mereka menang, maka para salaf khawatir akan agama mereka. Hal ini karena keyakinan mereka yang sangat kuat terhadap kebenaran. Mereka yakin bahwa penyimpangan (kudeta) tidak bisa mendatangkan keistiqamahan (kebenaran).
- Dahulu Abdurrahman bin Al-Asy'ats mengkudeta Hajjaj bin Yusuf dan dia banyak menipu manusia dengan ibadahnya dan pengikutnya yang banyak. Akan tetapi orang-orang yang konsisten (di atas kebenaran) dari kalangan ulama (salaf) tidak mau mengikutinya. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Abi Syaibah (7/278) dan (8/696) dari Al-'Ala', beliau berkata: Mereka mengatakan kepada Mutharrif: Abdurrahman bin Al-Asy'ats mau melakukan kudeta, maka Mutharrif berkata: Demi Allah, ada dua sebab yang menjadikanku ragu akan hal ini.
1. Jika dia menang, agama Allah tidak akan tegak.
2. Jika dia kalah, maka dia akan terhina sampai hari kiamat.
(Thali'ah Al-Hiwar Ad-Darij Baina As-Sunnah Wa Al-Khawarij hal. 41 oleh Syaikh Abdul Malik Ramadhani hafizhahullahu)
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini