__

Jika kita tanya siapa diantara kita semua yang merasa sebagai Ahlussunnah, pasti semua pada ngaku Ahlussunnah, bahkan yang nyata-nyata jauh dari sunnah dan justru kesehariannya mengamalkan dan bela-bela bid’ah pun bisa dipastikan akan mengaku Ahlussunnah. Bahkan sampai-sampai ada yang menamakan kelompok dan pengikutnya dengan nama Ahlussunnah wal Jama’ah/ ASWAJA dan menganggap orang lain yang tidak mau ikut dalam ritual dan amalan kelompoknya, tidak sejalan dengan pemahaman dan pemikirannya, maka dianggapnya bukan Ahlussunnah, padahal para pengaku ini pun sadar sesadar-sadarnya yang mereka bela-bela justru kebanyakan amalan bid’ah.

Tidakkah mereka tahu bahwa makna Ahlussunnah adalah pengikut sunnah/ ajaran Nabi. Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah berkata: Ahlussunnah wal Jama'ah adalah orang-orang yang berada diatas jalannya Nabi ﷺ dan Para sahabatnya secara akidah, ucapan dan perbuatannya. Mereka dinamakan dengan nama tersebut karena mereka berpegang teguh dengan sunnah dan bersatu di atasnya". Al-Mudzakkirah ala 'Aqidah Al-Washithiyyah 4

Abul Muzhaffar As Sam'ani berkata: Syi'ar Ahlussunnah adalah (mengajak) mengikuti Salafus Shalih dan meninggalkan semua (perkara agama) yang diada-adakan dan bid'ah. Al Intishar li Ash-habil Hadits, 1/31

Jika mereka mengaku pengikut ajaran Nabi, lalu mana praktek ajaran Nabi pada diri mereka ini ?! Mana shalat berjama’ah di masjid ?! Yang faktanya justru masjid hanya ramai saat ritual (bid’ah) tertentu ala kelompok mereka, dan justru saat shalat jamaah yang datang jauh lebih sedikit. Mana ajaran Nabi yang engkau tampakkan pada dirimu dan amalmu wahai saudaraku ahlussunah ?!

Pantaskah mengaku sebagai Ahlussunnah, tapi hidupnya justru jauh dari sunnah Nabi ?!