Ustad bukan seleb, ini hukum foto ustad dalam Islam
Baca Juga :
Ketika kita mulai hijrah, kita semangat belajar, haus akan ilmu rasanya ingin terus-menerus menimba ilmu kepada Ustaz yang kita hadiri majlisnya.
Akan tetapi hati-hati akan godaan setan, yang mengubah kita dari meneladani ustaz menjadi mengagumi beliau secara berlebihan. Setiap kegiatan diluar menimba ilmu bersama ustaz dishare, sedang ngopi bareng, sedang olahraga bareng, sedang jalan bareng semua di upload di sosial media. Padahal mereka adalah orang-orang yang menjauhi ketenaran.
Para ulama besar jaman dahulu tidak menyukai popularitas. Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan, “Wahai hamba Allah, sembunyikanlah selalu kedudukan muliamu. Jagalah selalu lisanmu. Minta ampunlah terhadap dosa-dosamu, juga dosa yang diperbuat kaum mukminin dan mukminat sebagaimana yang diperintahkan padamu.”
Lihat bagaimana nasihat - nasihat mereka untuk menjauhi ketenaran. Abu Ayub As Sikhtiyani mengatakan, “Seorang hamba sama sekali tidaklah jujur jika keinginannya hanya ingin mencari ketenaran.” (Lihat Ta’thirul Anfas, hal. 276.)
Ibnul Mubarok mengatakan bahwa Sufyan Ats Tsauri pernah menulis surat padanya, “Hati-hatilah dengan ketenaran.” (Lihat Ta’thirul Anfas, hal. 277.)
Rasulullah ﷺ bersabda,
Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, hamba yang hatinya selalu merasa cukup dan tersembunyi” (HR. Muslim, no. 2965.)
Marilah kita bantu agar para guru kita dapat menjaga niat dan tidak malah menjerumuskan beliau.
Ingin Belajar lebih Dalam mengenai Tuntunan Rasulullah ﷺ klik link di bio
Follow IG @thehabaib
#hijrah #ahlubait #ahlulbait #ahlulbayt #habib #habaib #ustadz #sunnah #ayatharian
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini