Belajar dari kasus pencabulan santriwati, ini cara mengajar santriwati yang benar di pondok pesantren
Baca Juga :
Belajar dari kasus para santriwati yang mendapat pelecehan sexsual oleh guru sekaligus pemimpin pesantren rumah tahfidz di bandung :
1. Meski di dalam lingkungan pesantren wanita bukan berarti akan aman dari pelecehan sexsual, Maka tetaplah pandai menjaga diri.
2. Meski wanita sudah menutup aurat, wanita tetaplah merupakan sumber fitnah, apa lagi yang tak menutup aurat.
3. Meski seorang ustadz, kiyai, gus, habib mereka semua tetaplah seorang laki-laki, dan wanita tetaplah godaan terbesar dan fitnah bagi laki-laki.
4. Hendaknya setiap santriwati yang mengajar adalah ustadzah atau sama2 wanita.
5. Hendaknya para orang tua sebelum memasukkan putra dan putrinya ke pesantren agar memperhatikan bagaimana aqidah sang guru.
6. Perhatikan dan amalkan hadits dibawah ini:
Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari: 5096 dan Muslim: 2740)
Semoga Allah ﷻ menjaga kita dan anak cucu kita dari berbagai macam fitnah dan kejahatan.
✍ Habibie Quotes, 10/12/21
Ig - www.instagram.com/habibiequotes_
Tg - https://t.me/habibiequotes
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini