Hukum mengucapkan selamat natal karena balas budi kepada nonmuslim dalam Islam
Baca Juga :
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
*Mengucapkan selamat Natal karena balas budi?*
Ada yang mengucapkan selamat Natal karena balas budi kepada non Muslim yang mengucapkan selamat Idul Fitri kepadanya.
*Jawabannya:*
*Pertama,* esensi Idul Fitri beda dengan Natal. Idul Fitri adalah hari berbuka setelah puasa, sedangkan Natal dianggap sebagai hari lahir anak Tuhan yang ini sudah dalam ranah akidah.
Andaikan dalam Islam ada "hari raya dihapuskannya semua syariat sebelum Islam (termasuk syariat Nasrani)" apakah mereka mau memberi selamat kepada Muslim?
*Kedua,* non Muslim memberi selamat Idul Fitri, ini hukum boleh-tidaknya terkait hukum dalam agama mereka. Andaikan memang dibolehkan dalam agama mereka, atau pun tidak dibolehkan, tentu kita tidak ambil pusing. Sedangkan Muslim memberi selamat Natal kepada non Muslim, ini hukum boleh-tidaknya terkait hukum Islam. Maka sebagai Muslim semestinya kita patuh para ajaran Islam. Jika memang dalam agama mereka boleh, dalam agama kita ga boleh, ya tidak masalah. Masing-masing ikuti ajaran agama masing-masing.
*Ketiga,* kalau konsep "balas budi" seperti ini mau konsisten diterapkan, akan kacau balau agama kita. Ada orang non Muslim sujud kepada kita, kita balas sujud kepada dia. Ada non Muslim menyembelih qurban untuk kita, kita menyembelih qurban untuk dia, dst. kita akan menerjang hal-hal yang dilarang dalam Islam demi "balas budi".
Wallahu a'lam.
✍️ Ustadz Yulian Purnama Hafidzahullah
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini