Apakah ada tuntunannya berdoa setelah sholat fardhu?
Baca Juga :
ADA GAK SICH BERDOA USAI SHOLAT (FARDHU) WAJIB ?
Bismillahirrohmanirrohiim,...
Rosulullah shollallahu alaihi wa sallam tidak pernah mencontohkan berdoa sambil mengangkat tangan selesai sholat wajib (fardhu), baik berdoa sendiri maupun berjama’ah, akan tetapi beliau memerintahkan untuk berdzikir saja. Rosululah tidak pernah memimpin doa selesai sholat wajib secara bersama-sama. Dan tidak ada satu dalil pun yang menyatakan hal ini.
Adapun di dalam Al Qur’an maupun Assunnah hanya dianjurkan untuk berdzikir saja. Mari simak beberapa dalil berikut ini,
💖 Allah Ta’ala berfirman :
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
"Bila kamu telah menyelesaikan sholatmu, ingatlah {berdzikirlah} kepada Allah waktu berdiri, di waktu duduk dan berbaring. Apabila kamu telah aman, maka kerjakanlah sholat itu seperti biasanya. Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya terhadap orang-orang yang beriman.”
(QS. An Nisa 103)
Hadits riwayat Muslim,
وَعَنْ كَعْبٍ بْنِ عُجْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ :(( مُعَقِّباتٌ لاَ يَخِيبُ قَائِلُهُنَّ – أَوْ فَاعِلُهُنَّ – دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوبَةٍ: ثَلاثٌ وَثَلاثونَ تَسْبِيحَةً. وَثَلاثٌ وثَلاَثونَ تَحْمِيدَةً ، وَأرْبَعٌ وَثَلاَثونَ تَكْبِيرَةً )) . رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Ka’ab bin ‘Ujrah rodhiyallahu ‘anhu, bahwa Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Ada beberapa kalimat pengikut yang tidak akan merugikan orang yang mengucapkannya atau melakukannya usai setiap sholat wajib {yaitu}, tiga puluh tiga kali tasbih, tiga puluh tiga kali tahmid, dan tiga puluh tiga kali takbir.”
(HR. Muslim No. 597)
💙 Rosulullah shollallahu alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلِ
"Jika kalian bertekad mengerjakan suatu perkara, maka kerjakanlah sholat selain sholat wajib {fardhu} lalu bacalah doa…..”
(HR. Bukhori No. 7390)
💚 BERDOA SETELAH TASYAHHUD SEBELUM SALAM DARI SHOLAT
Dari Abu Umamah rodhiyallahu anhuma bahwa Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya :
أَيُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ ؟ قَالَ جَوْفَ اللَّيْلِ الآخِرِ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوْبَاتِ
"Doa apakah yang paling didengar {dikabulkan oleh Allah Azza wa Jalla} ? Beliau shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Doa di tengah malam {akhir malam} dan di ujung {akhir} sholat-sholat {lima waktu} yang wajib."
(HR. At Tirmidzi, no. 9936 dan An Nasa'i , 6/32. Hadits ini dinyatakan hasan oleh Imam At Tirmidzi dan Syaikh Al Albani)
💝 WAKTU-WAKTU MUSTAJAB UNTUK BERDOA
Allah memberikan masing-masing waktu dengan keutamaan dan kemuliaan yang berbeda-beda, diantaranya ada waktu-waktu tertentu yang sangat baik untuk berdoa, akan tetapi kebanyakan orang menyia-nyiakan kesempatan baik tersebut. Mereka mengira bahwa seluruh waktu memiliki nilai yang sama dan tidak berbeda. Bagi setiap muslim seharusnya memanfaatkan waktu-waktu yang utama dan mulia untuk berdoa agar mendapatkan kesuksesan, keberuntungan, kemenangan dan keselamatan. Adapun waktu-waktu mustajabah tersebut antara lain :
(1). BERDOA PADA HARI JUM'AT
Hadits dari Abu Said Al Khudri dan Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu, Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ سَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ فِيهَا خَيْرًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَهِيَ بَعْدَ الْعَصْرِ
"Di hari Jumat terdapat suatu waktu, dimana jika ada seorang hamba muslim yang memanjatkan doa kepada Allah bertepatan dengan waktu tersebut, Allah akan memberi apa yang dia minta. Waktu itu adalah seteah asar."
(HR. Ahmad 7631 dan dinilai shohih Syuaib Al Arnauth)
(2). BERDOA PADA SEPERTIGA MALAM
Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu, Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
“Allah Subhanahu wa Ta’ala turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Kemudian Allah berfirman : "Siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan doanya, siapa yang meminta-Ku akan Aku beri dia, dan siapa yang minta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni dia.”
(HR. Bukhori No. 1145, Muslim No. 758, Abu Daud No. 1315, dan yang lainnya)
(3). BERDOA PADA WAKTU SAHUR
Allah Ta’ala mencintai hamba-Nya yang berdoa disepertiga malam yang terakhir. Allah Ta’ala berfirman tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa, salah satunya :
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُون
“Ketika waktu sahur {akhir-akhir malam}, mereka berdoa memohon ampunan.”
(QS. Adz Dzariyat 18)
(4). BERDOA KETIKA BERBUKA PUASA
Rosulullah shollallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
:
ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل و المظلوم
”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzholimi.”
(HR. Tirmidzi No. 2528, Ibnu Majah No.1752, Ibnu Hibban No. 2405, dishohihkan Al Albani di Shohih At Tirmidzi)
(5). BERDOA ANTARA ADZAN DAN IQOMAH
Waktu jeda antara adzan dan iqomah adalah juga merupakan waktu yang dianjurkan untuk berdoa, berdasarkan sabda Rosulullah shollallahu ’alaihi wa sallam :
الدعاء لا يرد بين الأذان والإقامة
“Doa di antara adzan dan iqomah tidak tertolak.”
(HR. Tirmidzi No. 212, ia berkata : “Hasan Shohih”)
(6). BERDOA KETIKA TURUN HUJAN
Hujan adalah nikmat Allah Ta’ala. Oleh karena itu tidak boleh mencelanya. Sebagian orang merasa jengkel dengan turunnya hujan, padahal yang menurunkan hujan tidak lain adalah Allah Ta’ala. Oleh karena itu, daripada tenggelam dalam rasa jengkel lebih baik memanfaatkan waktu hujan untuk berdoa memohon apa yang diinginkan kepada Allah Ta’ala :
ثنتان ما تردان : الدعاء عند النداء ، و تحت المطر
“Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun.”
(HR. Hakim No. 2534, dishohihkan Al Albani di Shohih Al Jami’, 3078)
(7). BERDOA KETIKA MALAM LAILATUL QODAR
Malam lailatul qodar adalah malam diturunkannya Al Qur’an. Malam ini lebih utama dari 1000 bulan.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam Lailatul Qodr lebih baik dari 1000 bulan.”
(QS. Al Qodr 3)
Pada malam ini dianjurkan memperbanyak ibadah termasuk memperbanyak doa. Sebagaimana yang diceritakan oleh Ummul Mu’minin Aisyah rodhiyallahu ’anha :
قلت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة ليلة القدر ما أقول فيها قال قولي اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني
“Aku bertanya kepada Rosulullah : "Wahai Rosulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qodar ?
Lalu beliau bersabda : Berdoalah :
اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku."
(HR. Tirmidzi, 3513, Ibnu Majah, 3119, At Tirmidzi berkata : “Hasan Shohih”)
💛 HADITS DHO’IF
Adapun hadits yang masyhur (sudah tersohor di tengah-tengah umat) bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Di dalam sholat, seharusnya engkau merendahkan diri dan khusyu’. Lalu hendaknya engkau mengangkat kedua tanganmu (sesudah sholat), lalu katakanlah : “Wahai Robbku ! Wahai Robbku !”
(Hadits ini adalah hadits yang dho’if (lemah), sebagaimana hal ini dijelaskan oleh Ibnu Rajab dan ulama lainnya)
Semoga bermanfaat
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini