Bismillah

📌 HAHA-HIHI DENGAN LAWAN JENIS (?)~

.

Wanita yang baik sudah semestinya memiliki sifat malu yang sangat, terutama ketika bergaul dengan lelaki non mahrom. Cobalah perhatikan contoh teladan yang bagus dari wanita di zaman Nabi Musa.

.

Allah berfirman, “Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: “Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?” Kedua wanita itu menjawab: “Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya”. Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya.” (QS. Qashash: 23-24).

.

Lihatlah bagaimana bagusnya sifat kedua wanita ini, mereka malu berdesak-desakan dengan kaum lelaki untuk meminumkan ternaknya. Lantas bagaimana dengan wanita di zaman sekarang?

.

Tidak cukup sampai di situ kebagusan akhlak kedua wanita tersebut. Lihatlah bagaimana sifat mereka tatkala datang untuk memanggil Nabi Musa.

.

Allah melanjutkan firman-Nya, “Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan penuh rasa malu, ia berkata, ‘Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberikan balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami.‘” (QS. Al-Qashash: 25)

.

Ayat ini menjelaskan bagaimana seharusnya wanita yang mulia berakhlak dan bersifat, yaitu dengan cara jalannya yang penuh dengan rasa malu dan terhormat.

.

___

.

🎬 #rafielfisaputra_

🌐 muslim.or.id