Belajar tanpa guru bisa sesat, salah pilih guru jauh lebih sesat. Bagaimana cara pilih ustad yang benar?
Baca Juga :
Jangan sembarang memilih guru, jangan cuman karena da'i tersebut terkenal di Indonesia, atau hafal posisi ayat Al Qur'an atau karena banyak artis yang ikut kajian sama dia berarti menunjukan da'i tersebut benar manhaj dan aqidahnya, bisa jadi dia disukai masyarakat banyak karena dia membolehkan tradisi yang sesuai hawa nafsu mereka, padahal itu bertentangan dengan syariat. Wal ‘Iyadzubillah.
Rasulullah ﷺ bersabda : "Akan ada da'i - da'i yang mengajak ke pintu Neraka Jahannam. Siapa yang mengikutinya, maka mereka akan menjerumuskan ke dalam Neraka Jahannam." (HR. Bukhari no. 3606, 7084 dan Muslim no. 1847)
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu berkata : "Lihatlah dari siapa kamu mengambil ilmu ini, karena ia adalah agama." (Riwayat al Khaththib al Baghdadi dalam al Kifayah, hlm. 121)
Muhammad bin Sirin rahimahullah (tabi'in) berkata : "Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapakah kalian mengambil agama kalian." (Muqaddimah Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya 1/7 Maktabah Sahab)
Oleh karena itu ambillah ilmu dari guru yang manhaj dan aqidahnya jelas, yang tidak mengajarkan minta-minta ke kuburan dan tidak mengajarkan perkara-perkara bid'ah.
Follow @ittiba.true
Free Share & Repost.
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini