Apakah Ibnu Taimiyah membolehkan dan menganjurkan tahlilan? Ini bantahannya
Baca Juga :
Bismillah
Re post
Ibnu Taimiyah menyetujui Tahlil kematian, What !!???
Oleh Siswo Kusyudhanto
Sering kali ketika membahas Tahlil kematian selalu muncul fatwa Ibnu Taimiyah yang katanya ulama tersebut menyetujui amalan Tahlil kematian, ini jelas mustahil, karena Abdul Abbas Taqiyuddin Ahmad Bin Abdus Salam bin Taimiyah Harrani, atau dikenal dengan Syaikh Ibnu Taimiyah lahir 10 Rabiul Awwal 661 Hijriyah dan wafat 22 Dzulqadah 728 Hijriyah, sementara Tahlil kematian baru ditulis seorang habib di Indonesia abad ke 12 Hijriyah, atau sekitar 500 tahun setelah Syaikh Ibnu Taimiyah wafat baru muncul amalan tahlil kematian, jadi kalau beliau menyetujui Tahlil kematian caranya gimana yaa?, Karena waktu Syaikh Ibnu Taimiyah hidup belum ada amalan Tahlil kematian.
Lalu dari mana datangnya amalan ini?, dan sejak kapan diamalkan di Indonesia? Ini kutipan dari tulisan yang diakui para pelaku Tahlil kematian. Dari yasinan.co.
.....Untuk menuangkan kegelisahan warga NU, akhirnya KH. Muhammad Danial Royyan yang merupakan ketua tanfidziyah PCNU Kendal periode 2012-2017, menulis sebuah buku tentang sejarah tahlilan. Buku tersebut berjudul Sejarah Tahlil dengan tebal viii, 72, dan di cetak pertama kalinya pada tanggal 17 Februari 2013 dengan penerbit LTN NU Kendal yang bekerja sama dengan Pustaka Amanah Kendal.
Pada pembahasan buku yang ditulis oleh KH. Muhammad Danial Royyan tersebut terdapat pembahasan tentang siapa yang menyusun pertama kalinya bacaan tahlil ini. Menurut Beliau penulis buku sejarah tahlil, penyusun bacaan tahlil pernah dibahas dalam suatu forum Bahtsul Masail. Yang hadir di forum tersebut merupakan para Kyai yang ahli Thariqah.
Hasilnya ada yang berpendapat bahwa penyusun bacaan tahlil yang pertama yaitu Sayyid Ja’far Al-Barzanji. Namun, ada yang berpendapat lain bahwa yang menyusun tahlil yaitu Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad. Setelah dibahas di dalam forum tersebut pendapat yang dianggap paling kuat adalah pendapat yang mengatakan Imam Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad sebagai penyusun yang pertama kalinnya.
Dasarnya yaitu argumentasi yang mengatakan bahwa Imam Al Haddad wafatnya pada tahun 1132 H lebih dulu dari pada wafatnya Imam Sayyid Ja’far Al Barzanji yang meninggal pada tahun 1177 H. Dan diperkuat dengan tulisan Sayyid Awi bin Ahmad bin Hasan bin Abdullah bin Alwi Al Haddad di dalam syarah Ratib Al Haddad, yang menjelaskan bahwa kebiasaan dari imam Abdullah Al Haddad ketika selesai membaca Ratib yaitu membaca tahlil....
Semoga tulisan ini bermanfaat, bukan untuk berdebat tapi usaha untuk berfikir logis dan ilmiah.
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini