Bantahan syubhat ngaji manhaj bikin hati keras dan banyak musuh
Baca Juga :
#JAWABAN_SYUBHAT
Syubhat seperti ini sering dilontarkan kaum harakiyyun tulen dan sebagian haraki -berbaju salafi- meskipun sering ngaji tapi "abu-abu", jadi tidak heran karena yang dimau adalah aman diantara semua firaq, serasa bijaksana -padahal loncat sana, injak sini-,.
Maka kita katakan :
1. Mungkin dia yang salah ngaji manhaj, bukan manhaj salafnya. karena harusnya semakin mengenal manhaj salaf maka semakin istiqamah dan menjadi baik, bukan semakin keras hatinya. bisa jadi kerasnya hati karena salah manhaj atau salah guru yang mengajarkan atau dosa yang ia lakukan.
2. Konsekuwensi mengikuti Sunnah dan Manhaj salaf ya pasti akan dimusuhi orang-orang yang menyimpang, karena ini sunnatullah dari sejak para Nabi dan Rasul.
sebagaimana firmanNya :
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ ۗ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ هَادِيًا وَنَصِيرًا
"Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Rabbmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong". (Qs. Al Furqan : 31)
juga firman Allah :
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا
"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi ada musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)". (Qs. Al An'am : 112)
yang jelas kita belajar dan berdakwah bukan untuk mencari musuh, tapi untuk menyampaikan ilmu dan risalah Nabi, adapun ada yang memusuhi maka itu adalah konsekuwensinya.
Manusia terbaik (terbaik ibadah, hati, akhlaq, muamalah dan dakwahnya) adalah para nabi dan rasul, kemudian para shahabat, apakah mereka tidak diuji oleh Allah dengan orang-orang yang memusuhinya??
bahkan ujian dakwah mereka lebih berat daripada manusia hari ini. sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :
أَشَدُّ النَّاسِ بَلَاءً الْأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الْأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ، فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ، فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلَاؤُهُ، وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ
"Manusia yang paling berat ujiannya adalah Para nabi, kemudian yang sepertinya, kemudian yang sepertinya, sungguh seseorang itu diuji berdasarkan agamanya, bila agamanya kuat, ujiannya pun berat, sebaliknya bila agamanya lemah, ia diuji berdasarkan agamanya". (HR. Tirmidzi no. 2398 -shahih-).
3. Manhaj salaf bukan hanya tentang bersikap kepada ahlil bida', tapi manhaj salaf mencakup semuanya, seperti :
Manhaj salaf dalam beraqidah
Manhaj salaf dalam beribadah
Manhaj salaf dalam berakhlaq
Manhaj salaf dalam bermuamalah
Manhaj salaf dalam berdakwah
Manhaj salaf dalam tarbiyyah
Manhaj salaf dalam tazkiyatun nufus
Manhaj salaf dalam belajar
Manhaj salaf dalam takfir, tabdi'
Manhaj salaf dalam kritik ilmiyyah
Manhaj salaf dalam .... dll.
Sebagaimana yang telah dituliskan para ulama dalamu kitab-kitab mereka.
WaAllahu A'lam.
وفقني الله وإياكم لكل خير وحفظني وإياكم من كل سوء وشرور
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini