Bidah melafazkan niat puasa nawaitu shouma ghodin
Baca Juga :
Letak niat adalah di dalam hati bukan di lisan. Adapun melafadzkan niat puasa dengan "Nawaitu Shouma Ghodin..", maka ini tidak ada tuntunannya sama sekali, karena tidak ada dasarnya dari perintah atau perbuatan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, begitu pula dari para Shahabat radhiallahu 'anhum.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
كلّ من عَلِمَ أن غدا من رمضان ، وهو يُريدُ صَوْمَهُ، فقد نوى صَوْمَه
"Setiap orang yang tahu apabila besok sudah (masuk) Ramadhan dan dia berkeinginan untuk puasa, maka ia sudah dianggap telah berniat puasa". (Al-Fatawa Al-Kubra II:469)
Disebutkan di dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
"Siapa yang belum berniat di malam hari sebelum Shubuh, maka tidak ada puasa untuknya". [HR. An Nasai no.2333, Ibnu Majah no.1700 dan Abu Daud no.2454. Syaikh Al Albani menshahihkan hadits ini]
Imam An-Nawawi rahimahullah berkata:
لا يصح الصوم الا بالنية ومحلها القلب ولا يشترط النطق بلا خلاف
"Tidaklah sah puasa seseorang kecuali dengan niat. Letak niat adalah dalam hati, tidak disyaratkan untuk diucapkan. Masalah ini tidak terdapat perselisihan di antara para Ulama". (Raudhathut Tholibin I:268)
https://dakwahmanhajsalaf.com/2020/04/hukum-melafadzkan-niat-puasa-nawaitu-shouma-ghodin.html
Instagram: @ittibarasul1
http://Instagram.com/ittibarasul1
Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
Grup WA: http://wa.me/6289665842579
#ittibarasul_bidah #ittibarasul_ramadhan
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini