••

Hadits Dha'if Jiddan (Sangat Lemah)

---------

Hadits ini juga diriwayatkan dari jalur lain, yang dikeluarkan oleh Imam Abu Ya’la dalam kitab al-Musnad (8/316).

Namun dalam sanadnya ada rawi yang bernama "Amr bin al-Hushain",

📌 Imam Ibnu Hajar berkata: “Dia ditinggalkan (riwayat haditsnya)”

Sehingga Status Haditsnya Sangat Lemah.

📚 (Kitab Taqribut Tahdzib hlm. 420)

Begitu juga Hadits dari ‘Abdullah bin ‘Abbas, Statusnya juga Dha'if Jiddan Bahkan Maudhu', karena dalam sanadnya ada rawi yang bernama ‘Umar bin Subh, dia adalah seorang pendusta.

📚 (Imam Ibnu Hajar dalam Talkhishul habir1/21)

■Karna tidak adanya hadits shahih yang melarang tidur setelah asar, maka kembali ke hukum asal perkara duniawi, yaitu mubah, alias boleh saja dilakukan.

Seperti diterangkan dalam kaidah fikih:

الأصل في الأشياء الإباحة

Hukum asal perkara duniawi adalah mubah.

📚 (Fatawa Lajnah Da-imah 26/148)

📌 Syeikh Ibnu Baz rahimahullah juga menjelaskan:

Kami tidak mengetahui dalil larangan tidur setelah asar. Tidak mengapa tidur setelah asar. Kami tidak mengetahui adanya dalil yang melarang tidur di waktu apa saja kecuali waktu Maghrib, Nabi ﷺ memakruhkan tidur sebelum Isya dan mengobrol setelah Isya.

(https://binbaz.org.sa/fatwas/1641)

Allahu'alam

---------⠀