__

Reposted from @hadits_lemah ••

Hadits Maudhu' (Palsu)

---------

Salah satu sebab munculnya beragam amalan bid'ah dalam ibadah adalah dengan mengamalkan hadits-hadits yang tidak ada sumbernya dalam kitab-kitab hadits yang mencantumkan sanad / Hadits Palsu.

Sangat disayangkan karena masih banyak sekali umat Islam dari kalangan awam bahkan yang menganggap dirinya ulama atau penuntut ilmu syar'iy yang tidak bisa membedakan mana hadits sahih dan mana yang lemah atau palsu, mana yang boleh diamalkan dan mana yang tidak boleh.

Asalkan itu dikatakan “hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam”,

mereka langsung mengamalkannya mentah-mentah tanpa mau bertanya kepada ahlinya apakah ini benar datangnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam atau hanya sebatas kedustaan?!

Diantaranya adalah shalat sunnah kafarah ini atau sholat qadhaa' fawait atau Sholat sunnah jabrul fawaa'it yang populer di kalangan SUFI TAREKAT TIJANIYAH

📌 Syekh Ali Al-Qaariy berkata:

"Hadits ini bathil secara pasti, karena bertentangan dengan ijma’ bahwa suatu ibadah tidak bisa menggantikan shalat-shalat yang telah ia lewatkan selama bertahun-tahun,

kemudian tidak menjadi pertimbangan dengan penukilan (hadits ini) oleh penulis kitab “An-Nihayah” dan tidak juga para pensyarah kitab “Al-Hidayah”, karena mereka bukan dari ahli hadits dan mereka juga tidak menyebutkan sanad kepada seorang pun dari para periwayat hadits.

📚 (Al-Asraar Al-Marfuu’ah fii al-akhbaar al-maudhuu’ah no.519)

📌 Syekh ‘Athiyah Shaqr ditanya tentang hadits ini, beliau menjawab:

“Aku tidak mendapatkan hadits ini dalam buku-buku yang mengumpulkan hadits-hadits shahih, dan tanda-tanda kepalsuan pada hadits ini sangat jelas, kerena shalat yang dilewatkan oleh seseorang tidak bisa digantikan kecuali dengan mengqadhaa’nya (mendirikannya)”.

📚 (Fataawaa daar al-iftaa’ al-mashriyah 9/144)

Allahu ’alam.

----------