Beribadah dengan niat baik saja tidak cukup
Baca Juga :
Bismillah
BAIK MENURUT KITA BELUM TENTU BAIK
MENURUT ALLAH TA'ALA DAN RASUL-NYA
•Follow:
https://www.facebook.com/Toifah-Mansuroh-102031115781882/
Saudara/i ku, bagaimana menurut kita jika ada seseorang yang membangun rumah hanya bermodalkan niat baik saja...??
Dia tidak mengerti bangunan dan dia tidak mengerti teori membangun rumah, apakah dia akan berhasil membangun rumah yang baik dan nyaman serta kokoh...??
Saya rasa jawabannya: TIDAK.
Lalu bagaimana apabila ada seseorang yang ingin menyetir mobil manual hanya bermodalkan niat baik saja...??
Dia tidak mengerti bagaimana menselaraskan antara pedal kopling dan pedal gas, hanya bermodalkan niat baik, apakah dia bisa mengendarai mobil manual tersebut...??
Jawabannya pun: TIDAK.
Atau ada seorang wanita (seorang ibu-ibu) yang ingin memasak tapi dia tidak tau resepnya, dia hanya bermodalkan niat baik saja. Kira-kira bisa tidak dia memasak yang enak dan memiliki cita rasa yang tinggi...??
Jawabannya pun : TIDAK.
Jika seperti itu bagaimana dengan ibadah kita.....???
Bagaimana dengan agama kita.....???
Bagaimana dengan shalat kita, puasa kita, dzikir kita, sholawat kita, istigotsah kita, isti'anah kita dan ibadah-ibadah yang lain.....???
Mungkinkah akan berhasil mencapai sukses di dunia dan di akhirat hanya bermodalkan niat baik saja.....???
Maka jawabannya pun sama dengan sebelumnya: TIDAK.
Nabi bersabda dalam hadits Muslim nomor 1718:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
"Barangsiapa yang mengerjakan amal ibadah yang tidak pernah kami contohan (kami ajarkan, kami terangkan, kami syari'atkan), maka amal ibadah tersebut tertolak".
Barangsiapa yang mengerjakan shalat hanya mengandalkan niat baik, dia tidak tau bagaimana cara sujud, bagaimana cara ruku', bagaimana cara i'tidal, apa yang dibaca dia nggak ngerti, harus membaca Al Fatihah, maka shalatnya tidak diterima oleh Allah Ta'ala.
Maka dengan ini konsep ibadah tidak cukup hanya dengan niat baik, ibadah adalah sebuah aktifitas dimana kita harus mensinergikan, menselaraskan antara niat ikhlas, niat baik dengan cara yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Kalau tidak, maka amal ibadah tersebut dikhawatirkan tertolak.....!!!.
Saudara/i ku, seringkali orang awam kebingungan tidak faham ketika dikatakan amalan-amalan atau acara-acara yang dilakukannya dikatakan bid'ah. Mereka pun berkata :
"Bukankah amalan ini baik dan niatnya baik.....??!!".
Ketahuilah, baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah Ta'ala dan Rasul-Nya.
Allah Ta'ala berfirman :
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
"... Tetapi boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh Jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui".
(Al Baqarah: 216).
Coba kita perhatikan riwayat-riwayat berikut ini...
Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendengar berita tentang pernyata'an tiga orang.
Yang pertama berkata : "Saya akan shalat tahajjud dan tidak akan tidur malam",
Yang kedua berkata : "Saya akan puasa dan tidak akan berbuka",
Yang terakhir berkata : "Saya tidak akan menikah".
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menegur mereka, seraya berkata : "Apa urusan mereka dengan berkata seperti itu ?, Padahal saya puasa dan saya pun berbuka, saya shalat dan saya pun tidur, dan saya menikahi wanita. Barang siapa yang membenci sunnahku maka bukanlah golonganku".
(Muttafaqun alaihi).
--- Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencela seseorang yang hendak shalat tahajjud dan tidak akan tidur malam.
Kenapa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencelanya, bukankah tujuan orang tersebut baik, hendak memperbanyak shalat malam...??
--- Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencela seseorang yang akan puasa dan tidak akan berbuka.
Kenapa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencelanya, bukankah tujuan orang tersebut baik, hendak memperbanyak ibadah puasa...??
--- Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencela seseorang yang tidak akan menikah, karena hendak taqorrub kepada Allah Ta'ala.
Kenapa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencelanya, bukankah tujuan orang tersebut baik, hendak taqorrub kepada Allah...??
Lagi-lagi jawabannya :
"Ibadah bukan hanya menurut perasa'an baik, tapi harus ada tuntunannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam".
Semoga yang sedikit ini mudah dipahami dan bermanfa'at untuk kita semua
Barakallahu fiikum
☢️ ☢️☢️ Mau dapat ilmu ??
Silahkan klik LINK GRUP dibawah ini ::
https://www.facebook.com/102031115781882/posts/106481545336839/
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini