Hadist lemah : merayakan peringatan haul kematian orang sholeh / kyai habib
Baca Juga :
••
Hadits Dha'if Jiddan (Sangat Lemah)
---------
Hadits diatas sering dibawakan oleh sebagian orang yang memperingati kematian tokoh agama atau orang shalih secara rutin setiap tahun atau disebut juga dengan ritual haul.
📌 Juga dikeluarkan oleh Ibnu Syubbah berikut:
“Abu Ghassan menuturkan, Abdul Aziz bin Imran menuturkan kepadaku, dari Musa bin Ya’qub Az Zam’i, dari Abbad bin Abi Shalih:
"Bahwasanya Rasulullah ï·º biasanya mendatangi kuburan para syuhada setiap awal tahun. Kemudian Nabi mengatakan: Assalamu ‘alaikum bimaa shabartum fani’ma ‘uqbad daar (QS, Ar Ra’du: 24). Abu Bakar, Umar dan Utsman radhiallahu’anhum juga melakukan demikian“.
📚 (Ibnu Syubbah dalam Tarikh Al Madinah (350)
Riwayat ini munqathi’, karena Abbad bin Abi Shalih atau Abbad bin Dzakwan Al Madini ini termasuk tabi’ut tabi’in, murid dari Sa’id bin Jubair. Abbad bin Shalih termasuk perawi thabaqah ke 6 maka tentunya tidak mungkin meriwayatkan hadits dari Nabi ï·º.
Bahkan hadits ini mu’dhal karena ada beberapa perawi yang digugurkan dalam sanadnya secara berurutan.
📌 Hadits ini memiliki 4 jalan yang status semua jalannya Dha'if Jiddan bahkan Matruk.
■ Andaikan riwayat ini shahih, sama sekali tidak bisa dijadikan alasan untuk melegalkan peringatan haul atau semacamnya. Karena:
Riwayat ini berbicara mengenai ziarah kubur.
Disebutkan di sana bahwa Nabi ï·º berziarah kubur, beliau tidak membuat acara atau ritual tertentu yang bertujuan memperingati kematian seseorang
Nabi ï·º berziarah kepada para syuhada secara umum bukan kepada 1 orang syuhada.
Berbeda dengan peringatan haul yang khusus ditujukan untuk berziarah atau memperingati kematian satu orang yang dianggap orang shalih.
Maka, orang yang beralasan dengan riwayat ini untuk melegalkan peringatan haul selain berdalil dengan riwayat
yang sangat lemah, juga merupakan pendalilan yang terlalu dipaksakan.
Allahu'alam
---
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini