Hadits ditinjau dari sisi diterima dan ditolaknya
Baca Juga :
••
Hadits Ditinjau Dari Sisi Diterima Atau Ditolaknya
---------
Setelah kita ketahui Bahwa hadits itu ada yang diterima (Maqbul) dan ada yang ditolak (Mardud), lantas bagaimana dengan Hadits Qudsi?!
■ Definisi Qudsi secara bahasa diambil dari kata qudus, yang artinya suci. Disebut hadis qudsi, karena perkataan ini dinisbahkan kepada Allah, al-Quddus, Dzat Yang Maha Suci.
■ Adapun secara istilah Hadis Qudsi ialah:
"Hadits yang secara makna datang dari Allah, sementara redaksinya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam"
Sehingga hadis Qudsi adalah berita dari Allah kepada Nabi-Nya melalui ilham atau mimpi, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan hal itu dengan ungkapan beliau sendiri.
Jadi al-Quran lebih utama dibanding hadits qudsi, karena Allah juga menurunkan redaksinya.
(at-Ta’rifat, hlm. 133)
Dan inilah yang membedakan antara hadits qudsi dengan al-Quran. Dimana al-Quran adalah kalam Allah, yang redaksi berikut maknanya dari Allah ta’ala.
Perbedaan lainnya antara Hadits Qudsi dengan al-Quran ialah
■ Al-Quran: "sifatnya qath’i tsubut (pasti keabsahannya), karena semuanya diriwayatkan kaum muslimin turun-temurun secara mutawatir.
Karena itu, tidak ada istilah ayat al-Quran yang diragukan keabsahannya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam".
■ Hadits Qudsi: "Tidak ada jaminan keabsahannya. Karena itu, ada Hadits Qudsi yang SHAHIH, ada yang DHA'IF, dan bahkan ada yang PALSU".
Dengan demikian Hadits Qudsi bisa masuk dalam Hadits Maqbul dan Juga bisa masuk dalam Hadits Mardud
Semoga pembahasan secara ringkas ini dapat kita pahami
■Insya Allah pembahasan ini akan berlanjut
Allahu'alam
----------⠀
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini