📋 NIKMAT DUNIA DAN AKHIRAT DALAM PERNIKAHAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Rasulullah ﷺ bersabda,

وفي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ، قالوا: يا رَسولَ اللهِ، أَيَأتي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكونُ له فِيهَا أَجْرٌ؟ قالَ: أَرَأَيْتُمْ لو وَضَعَهَا في حَرَامٍ، أَكانَ عليه فِيهَا وِزْرٌ؟ فَكَذلكَ إذَا وَضَعَهَا في الحَلَالِ كانَ له أَجْرٌ

"Dan menggauli istri adalah sedekah. Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apakah seorang dari kami melampiaskan syahwatnya dan ia mendapat pahala? Beliau bersabda: Bagaimana pendapat kalian apabila ia melampiaskannya pada yang haram, bukankah ia mendapat dosa? Maka demikian pula apabila ia melampiaskannya pada yang halal maka ia mendapat pahala." [HR. Muslim dari Abu Dzar radhiyallahu’anhu]

Akan tetapi pahala berhubungan suami istri hanyalah didapatkan dengan tiga syarat:

1. Didasari oleh pernikahan yang sah secara agama.

2. Tidak melanggar syari'at Allah dalam melakukannya, seperti menggauli istri di kemaluannya saat sedang haid.

3. Diniatkan untuk ibadah, demi mendapat ganjaran dari Allah 'azza wa jalla semata.

Asy-Syaikh Ibnu Daqiqil Ied rahimahullah berkata,

وإحضار النية في المباحات وإنما تصير طاعات بالنيات الصادقات.

"Dalam hadits ini ada anjuran menghadirkan niat ibadah dalam perkara-perkara yang mubah, dan hanyalah sesuatu yang mubah menjadi ibadah apabila dilakukan dengan niat yang benar." [Syarhul Arba'in, hal. 90]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

═══ ❁✿❁ ═══

Umroh Bersama Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc hafizhahullah 

Insya Allah di Bulan Muharram (15 Agustus 2022)

HUBUNGI wa.me/628118247111

IG @travel.sofyanruray.info