Bantahan bidah hasanah menggunakan dalil Umar Bin Khathab "inilah sebaik baik bid'ah"
Baca Juga :
Bismillah
💥 Umar bin Khathab Berkata :
"INILAH SEBAIK-BAIK BID'AH" 💥
•➖➖➖Gabung SALAFIYYUN
https://www.facebook.com/groups/338060131734733/?ref=share
Benarkah ada bid'ah yang baik...??
Benarkah Umar bin khathab berbuat bid'ah...??
Ahlul bid’ah memakai atsar 'Umar bin Khaththab radhiyallahu
'anhu, dimana beliau mengumpulkan jama'ah untuk melakukan shalat Tarawih dan berkata : "Sebaik-baik bid'ah adalah ini".
(Diriwayatkan oleh Bukhari dalam shahihnya)
Namun benarkah perkata'an 'Umar bahwa yang dimaksud adalah bid'ah hasanah...?? Dan shalat Tarawih itu bid'ah...??
______________________
Pertama-tama saya akan menjelaskan arti dari SUNNAH dan BID'AH agar lebih mudah untuk di fahami :
👉 As-Sunnah menurut istilah syari'at ialah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam bentuk qaul (ucapan), fi'il (perbuatan), taqrir (penetapan), sifat tubuh serta akhlak yang dimaksudkan dengannya sebagai tasyri' (pensyari'atan) bagi ummat Islam.
(Qawaa'idut Tahdits (hal. 62), Muhammad Jamaluddin al-Qasimi, Ushul Hadits, Dr. Muhammad 'Ajjaj al-Khathib, cet. IV Darul Fikr 1401 H, Taisir Muthalahil Hadits (hal. 15), Dr. Mahmud ath-Thahhan).
👉 Sedangkan "bid'ah" menurut istilah ialah, "Suatu metode (cara) di dalam beragama yang di ada-adakan menyerupai syari'at, dengan maksud untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala, sedangkan tidak ada padanya dalil syar'i yang shahih dalam asal atau tata cara pelaksanaannya".
(Al I'tisham, I/37)
Setelah kita mengetahui istilah Sunnah dan Bid'ah diatas, lantas timbullah sebuah PERTANYA'AN BESAR :
Apakah shalat Tarawih itu pernah dilakukan di jaman Rasulullah.....???
Jika jawabannya "tidak pernah", maka anda telah berdusta dalam hal ini, karena dulu Rasulullah pernah melakukannya.
Jika jawabannya "Rasulullah pernah melakukan", maka apa yang dilakukan oleh 'Umar bukanlah perkara yang baru, hanya menghidupkan apa yang dulu Rasulullah pernah lakukan.
Kenapa Rasulullah tidak melakukannya lagi.....???
Karena ditakutkan shalat Tarawih itu menjadi wajib hukumnya, makanya Rasulullah tinggalkan. Setelah wafatnya Rasulullah, maka tidak ada ketakutan jika amalan shalat Tarawih itu menjadi wajib, karena wahyu sudah terputus, dan islam telah sempurna, jadi dengan dihidupkannya amalan shalat Tarawih tersebut tidak akan merubah hukumnya menjadi wajib.
Kira-kira perbuatan 'Umar bin Khththab radhiyallahu 'anhu yang mengumpulkan jama'ah untuk melakukan qiyam Ramadhan BID'AH atau justru sebaliknya yaitu SUNNAH.....???".
Sebelumnya mari kita melihat hadits dimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Barangsiapa yang melakukan qiyam Ramadhan (shalat Tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni".
(HR. Bukhari no. 37, Muslim no. 759)
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa : "Siapa saja yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam (satu malam) penuh".
(HR. Tirmidzi no. 806, Ibnu Majah
no. 1327).
Dari hadits diatas disebutkan bahwa "Barangsiapa yang melakukan qiyam Ramadhan (shalat malam pada waktu Ramadhan/ shalat Tarawih) karena imam dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni".
Artinya shalat Tarawih BUKAN BID'AH, sebab Rasulullah sendiri shalat Tarawih beberapa hari dan beliau bersabda seperti hadits diatas. Mahfumnya, itulah dalil bahwa shalat Tarawih sudah dilakukan sejak zaman beliau shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian timbullah sebuah pertanyaan lagi :
"Jika itu sunnah, lantas mengapa
beliau ('Umar bin Khaththab) mengatakan, "Inilah sebaik-baik bid'ah".....???
Untuk memahami perkata'an Umar bin Khatab dengan benar, maka kita harus memahami perkata'an Umar bin Khatab tersebut sebagaimana yang difahami dan di jelaskan oleh para Ulama' Mu'tabar yang keilmuannya di akui oleh seluruh umat Islam di dunia, bukan sebagaimana yang dipahami oleh para Ahlul Bid'ah.
Berikut ini penjelasan Imam Ibnu Katsir seorang Ulama' ahli tafsir bermadzhab Syafi'i dan Ibnu Rajab, semoga Allah Ta'ala merahmati mereka berdua.
Imam Ibnu Katsir dan Ibnu Rajab menjelaskan tentang perkata'an Umar bin Khatab sebagai berikut,
👉 Ibnu Katsir Rahimahullah berkata : "Bid'ah ada dua macam, bid'ah menurut syari'at seperti sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam : "Sesungguhnya setiap yang ada-adakan adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat". DAN BID'AH LUGHOWIYAH (bahasa) SEPERTI PERKATA'AN UMAR BIN KHATAB KETIKA MENGUMPULKAN MANUSIA UNTUK SHALAT TARAWIH : "INILAH SEBAIK-BAIKNYA BID'AH".
(Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur'anil 'Adziem 1/223).
👉 Ibnu Rajab Rahimahullah berkata : "JADI PERKATA'AN UMAR, "SEBAIK-BAIK BID'AH ADALAH INI", ADALAH BID'AH SECARA LUGHOWI (BAHASA)".
(Jaami'ul 'Ulum wal Hikam, 2:128).
Dari penjelasan Imam Ibnu Katsir dan Ibnu Rajab tersebut, maka kita mendapatkan penjelasan bahwa, perkata'an Umar bin Khatab yang mengatakan ; "Sebaik-baik bid'ah adalah ini". Adalah bid'ah secara BAHASA.
Semoga yang sedikit ini mudah dipahami dan bermanfa'at untuk kita semua
Barakallahu fiikum
#Toifah_Mansuroh
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
⭕️⭕️⭕️ Mau dapat ilmu ??
Silahkan klik LINK GRUP dibawah ini :
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇
https://www.facebook.com/102031115781882/posts/106481545336839/
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini