Siapakah yang mirip pengikut hizbiyah Ikhwanul muslimin?
Baca Juga :
SIAPAKAH YANG MIRIP PENGIKUT HIZBIYAH IKHWANUL MUSLIMIN?
Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi rahimahullahu berkata:
- Sungguh kami telah menyaksikan sendiri (dari dekat) kelakuan kelompok Hizbiyah. Mereka mengambil ajaran para tokoh kelompok mereka dengan pandangan/keyakinan 'anti bantahan' terhadapnya. Seandainya ada seseorang yang membantah dari pihak luar kelompok mereka, maka yang membantahnya akan dimusuhi dan bantahannya akan dituduh zhalim serta melampaui batas meskipun yang dibantah itu (jelas sesat) dalam masalah prinsip (aqidah).
- Aku teringat dalam kaitannya dengan masalah ini, ketika tersebar kitab "Waqafat Ma'a Kitabin li Ad-Du'at Faqath" karya Muhammad bin Yusuf Al-Ajmi, aku pun mengambilnya dan memberikannya kepada salah seorang pengikut Ikhwanul Muslimin. Barangkali dia bisa berubah dan bisa menilai sendiri bantahan kitab tersebut terhadap ajaran sesat kelompok Ikhwanul Muslimin yang disertai dengan nomor (halaman) yang ada dalam kitab mereka. Dan aku pun memberikan sedikit komentar seraya memuji penulis kitab, yaitu bahwa penulis telah mencurahkan perjuangan yang luar biasa dalam membongkar kedok Ikhwanul Muslimin terutama penyimpangan-penyimpangan mereka dalam masalah aqidah dari referensi mereka langsung. Dan penulis juga menyertakan nama kitab beserta halamannya. Namun orang itu (ketika aku beri kitab tersebut) bermuka masam dan merengut.
(Al-Maurid Al-Adzbu Az-Zulal hal. 127 oleh Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi rahimahullahu)
* Kalau ada yang mengatakan "di antara ciri terjangkit penyakit hizbi adalah mentokohkan anak-anak muda kecil yang masih labil yang hanya bermodal semangat", maka sungguh ini adalah persaksian orang dalam sendiri.
- Bukankah dari pihak antum yang suka labil, plin plan dan mencla-mencle?!
- Bukankah dulu antum yang mengusulkan untuk mengundang 'ustadz kondang' (secara rahasia) dalam acara Gerakan Shubuh Berjamaah (hingga pada saat rapat baru tersingkap kedoknya) tapi beberapa saat setelah itu ketika ada yang mau mengundang lagi ustadz kondang tersebut, malah "ustadz muda" yg dimintai tolong untuk menasihatinya dan antum setuju untuk tidak mengundang ustadz kondang itu lagi.
- Jadi siapakah yang labil? siapakah yang hizbi?
وَمَن یَكۡسِبۡ خَطِیۤـَٔةً أَوۡ إِثۡمࣰا ثُمَّ یَرۡمِ بِهِۦ بَرِیۤـࣰٔا فَقَدِ ٱحۡتَمَلَ بُهۡتَـٰنࣰا وَإِثۡمࣰا مُّبِینࣰا
"Dan barangsiapa berbuat kesalahan atau dosa, kemudian dia tuduhkan kepada orang yang tidak bersalah, maka sungguh dia telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata" (QS. An-Nisa': 112)
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini