Lafadzh ‘Aaamiin’ setelah al Fatihah sependek yang ana ketahui telah diseepakati BUKAN BAGIAN SURAT AL FATIHAH.

Walau demikian, bacaan ‘Aamiin’ setalah membaca surat al Fatihah KHUSUSNYA DALAM SHOLAT, maka hal ini TIDAK DIRAGUKAN LAGI SEBUAH SUNNAH.

Ana tak akan menyampaikan lagi hadits terkait ini karena sangat banyak, dan shohih, juga sudah sangat dikenal.

Adapun tentang membaca ‘Aamiin’ setelah membaca Al Fatihah DI LUAR SHOLAT, maka menilik penjesan ulama, dapat ditarik kesimpulan bahwa hal ini juga disunnahkan

Berikut dua penjelasan ulama atas masalah ini.

Kata IBNU KATSIR rohimahulloh:

يُسْتَحَبُّ لِمَنْ قَرَأَ الْفَاتِحَةَ أَنْ يَقُولَ بَعْدَهَا: آمِينَ ... قَالَ أَصْحَابُنَا وَغَيْرُهُمْ: وَيُسْتَحَبُّ ذَلِكَ لِمَنْ هُوَ خَارِجُ الصَّلَاةِ، وَيَتَأَكَّدُ فِي حَقِّ الْمُصَلِّي، وَسَوَاءٌ كَانَ مُنْفَرِدًا أَوْ إِمَامًا أَوْ مَأْمُومًا، وَفِي جَمِيعِ الْأَحْوَالِ

‘Disunnahkan bagi yang telah membaca al Fatihah agar setelah selesai membaca ‘Aaamiin’…. Dan sahabat-sahabat kami (kalangan Syafi’iyyah -pent) dan selain mereka menegaskan bahwa DISUNNAHKAN HAL TERSEBUT PADA ORANG YANG MEMBACANYA BAIK DI LUAR SHOLAT, TERISTIMEWA LAGI SAAT SHOLAT, baik itu baik sholat sendirian, sebagai imam ataupun sebagai makmum dan dalam segala keadaan.

[Tafsir Ibni Katsir [I:144-145]

Sementara itu SYAIKH BIN BAAZ rohimahulloh menegaskan:

قول (آمين) بعد الفاتحة ليست من آيات الفاتحة وإنما هي دعاء بمعنى: استجب يا ربنا، فهي سنة وليست واجبة، سنة بعد الفاتحة، يقولها القارئ في الصلاة وغيرها،

“Ucapan ‘Aamiin’ setelah Al-Fatihah ini BUKAN BAGIAN AYAT DARI SURAT AL FATIHAH. Ia adalah DO’A, yang maknanya, “Ya Allah kabulkanlah”.

Hukumnya SUNNAH, TIDAK SAMPAI WAJIB.

Disunnahkan membacanya setelah membaca Al-Fatihah BAIK DI SAAT SHOLAT MAUPUN DI LUAR SHOLAT…

*http://www.ibnbaz.org.sa/mat/10320