Dalil tidak bisa dipahami kecuali oleh mujtahid?
Baca Juga :
Dalil tidak bisa dipahami kecuali oleh mujtahid?
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam Ushulus Sittah mengatakan bahwa ini adalah syubhat yang dihembuskan setan agar manusia enggan untuk kembali kepada dalil dan enggan mencari petunjuk dari Al Qur'an dan Sunnah.
Syaikh Abdurrazaq Al Abbad ketika menjelaskan bantahan terhadap syubhat ini, beliau menceritakan kisah:
Awam: Hei, jangan kamu lakukan itu, itu syirik. Allah ta'ala berfirman:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
"Sembahlah Allah semata dan jangan berbuat syirik!".
Pelaku: Yang kamu sampaikan ini ayat Al Qur'an, yang paham maknanya hanya mujtahid. Kita orang awam jangan sembarang memaknai.
Si awam pun diam.
Lalu datanglah anak perempuan kecil dari si pelaku.
Awam: Ini anakmu?
Pelaku: Iya, ini anak saya, memang kenapa?
Awam: Kenapa tidak kau nikahi saja dia?
Pelaku: Gila kamu, mana mungkin saya menikahi anak sendiri?
Awam: Memang kenapa?
Pelaku: Bukankah Allah ta'ala berfirman:
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ وَبَنَاتُكُمْ
"Diharamkan bagi kalian ibu kalian dan anak perempuan kalian".
Awam: Yang kamu sampaikan ini ayat Al Qur'an, yang paham maknanya hanya mujtahid. Kita orang awam jangan sembarang memaknai.
Si pelaku tercengang dan terdiam.
Al Qur'an dan Sunnah itu bisa dipahami orang awam sekalipun. Namun tentunya dengan kadar yang berbeda dengan pemahaman ulama. Oleh karena itu tetap wajib bagi kita mencari bimbingan dari Al Qur'an dan Sunnah sesuai dengan kadar yang kita miliki dengan pemahaman yang benar tentunya.
- Faidah dari kajian kitab Al Ushul As Sittah bersama Syaikh Abdurrazaq Al Abbad di Masjid Nabawi tadi pagi.
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini