اللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ

Ya Allah dengan ilmu-Mu terhadap hal gaib dan kekuasaan-Mu atas makhluk,

أَحْيِنِي مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي إِذَا عَلِمْتَ الْوَفَاةَ خَيْرًا لِي

HIDUPKAN AKU selagi Engkau mengetahui bahwa HIDUP ITU LEBIH BAIK BAGIKU, dan WAFATKANLAH AKU jika Engkau mengetahui bahwa WAFAT ITU LEBIH BAIK BAGIKU.

وَأَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu RASA TAKUT kepada-Mu baik SAAT SEPI maupun SAAT RAMAI

وَكَلِمَةَ الْإِخْلَاصِ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ

Aku memohon KALIMAT IKHLAS SAAT RIDHO maupun SAAT MARAH

وَأَسْأَلُكَ نَعِيمًا لَا يَنْفَدُ وَقُرَّةَ عَيْنٍ لَا تَنْقَطِعُ

Aku memohon KENIKMATAN TANPA HABIS (yakni KENIKMATAN SURGA), dan PENYEJUK TANPA HENTI (yakni damai tanpa ada lagi kesedihan dan linangan air mata duka)

وَأَسْأَلُكَ الرِّضَاءَ بِالْقَضَاءِ وَبَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ

Aku memohon KERIDHOAN setelah adanya keputusan (yakni menerima apapun yang Allah takdirkan dengan hati yang lapang dan tenang, serta tak ada rasa marah atas apapun takdir Allah yang telah Allah tetapkan padaku) dan KENYAMANAN HIDUP SETELAH MATI (yakni semoga setalah aku mati ruhku berada di tempat yang tinggi juga kedudukan yang tinggi -surga)

وَلَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ

dan KELEZATAN MEMANDANG WAJAH-MU (yakni yang hal ini adalah sebesar-besarnya ni’mat di surga) serta KERIDHOAN BERSUA DENGAN-MU

وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ وَفِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ

Dan aku berlindung kepada-Mu dari SEGALA MARA BAHAYA yang membahayakan, dan dari FITNAH YANG MENYESATKAN (yakni fitnah yang menyebabkan kita jauh dari hidayah Allah)

اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الْإِيمَانِ وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ

Ya Allah, HIASILAH kami dengan HIASAN IMAN, dan jadikanlah kami orang yang MENYAMPAIKAN HIDAYAH, dan yang MENDAPATKAN HIDAYAH’.

*HR. Nasa’i dll. Kata al Albani rohimahulloh dalam Shohih Nasa’i [1305] :’Shohih’

CATATAN

• Doa’ di atas di biasa dibaca Nabi shollallohu ‘alayhi wa sallam setelah membaca tasyahud akhir seblum salam, yakni setelah kita memohon do’a dari empat perlindungan adzab dan fitnah, yakni adzab kubur, adzab Jahannam, dan fitnah hidup serta fitnah kematian.

• Do’a di atas juga -selain dibaca saat tasyahud akhir sebelum salam- BOLEH DIBACA KAPANPUN KITA PUNYA WAKTU LUANG DAN DI MANAPUN DI TEMPAT YANG LAYAK KITA BERDO’A.

• Penjelasan atas beberrapa makna isi do’a di atas ((yang ana beri tanda dalam kurung dengan kata awal YAKNI…) itu ana rangkumkan dari situs : https://dorar.net/hadith/sharh/83745

Walhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin, wa shollalloohu ‘alaa Muhammadin…