Bolehkan mengucapkan selamat tahun baru masehi ?’ dan bolehkah kita membalas ucapan selamat jika orang kafir mendahului mengucapkan selamat kepada kita -kaum muslimin- terkait hari besar mereka -seperti perayaan natal dan tahun baru masehi ?
Baca Juga :
Bismillah
BOLEHKAN MENGUCAPKAN SELAMAT TAHUN BARU MASEHI ?’
Dan:
BOLEHKAH KITA MEMBALAS UCAPAN SELAMAT JIKA ORANG KAFIR MENDAHULUI MENGUCAPKAN SELAMAT KEPADA KITA -KAUM MUSLIMIN- TERKAIT HARI BESAR MEREKA -SEPERTI PERAYAAN NATAL DAN TAHUN BARU MASEHI- ?
By: Berik Said
هل يجوز للمسلمين تبادل التهاني والدعاء لبعضهم البعض في مناسبة رأس السنة الميلادية الجديدة ؟ بالطبع إنهم يفعلون ذلك لا عن نية الاحتفال به .
‘Apakah kaum muslimin satu sama lain DIBOLEHKAN UNTUK MENGUCAPKAN TAHNIAH (UCAPAN SELAMAT) DALAM RANGKA MENYAMBUT TAHUN BARU ? (DAN) HAL ITU (HAYALAH UCAPAN LISAN SAJA -pent) TANPA DIIRINGI NIAT UNTUK IKUT MERAYAKANNYA ?
Berikut jawabannya:
الحمد لله.
Alhamdulillah
لا يجوز للمسلمين تبادل التهاني بمناسبة رأس السنة الميلادية ، كما لا يجوز لهم الاحتفال بذلك ؛
TIDAK DIPERBOLEHKAN bagi kaum muslimin untuk (walau ‘sekedar’ -pent) SALING MENGUCAPKAN SELAMAT TAHUN BARU, sebagaimana (lebih lebih -pent) TIDAK BOLEH (PULA) IKUT MERAYAKANNYA.
لما في الأمرين من التشبه بالكفار ، وقد نهينا عن ذلك .
Karena dalam kedua perkara tersebut (mengucapkan selamat tahun baru dan apalagi ikut merayakannya -pent) terdapat unsur Tasyabbuh bil kuffar (MENYERUPAI KHAS PERILAKU ORANG KAFIR), dan kita telah dilarang (oleh Nabi shollalloohu ‘alayhi wa sallam) untuk melakukan hal tersebut.
Nabi shollalloohu ‘alayhi wa sallam bersabda:
قال صلى الله عليه وسلم: مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
‘Barangsiapa yang MENYERUPAI SESUATU YANG MENJADI KHAS SUATU KAUM, maka IA (BERARTI) BAGIAN DARI MEREKA !’
رواه أبو داود (4031) ، وصححه الألباني في "صحيح سنن أبي داود" .
(HR. Abu Dawud [4031] dan dishohihkan oleh al Albani rohimahulloh dalam Shohih Sunan Abi Dawud
ثم إن التهنئة بيوم يعود كل سنة ، تدخل في معنى الاحتفال به واتخاذه عيدا ، وذلك ممنوع أيضا. والله أعلم .
Di samping itu sesungguhnya mengucapkan selamat hari raya yang dirayakan (secara rutin) setiap tahun (selain hari raya yang disyariatkan dalam syari’at, yakni ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha -pent), maka ini masuk pada bab MERAYAKANNYA DAN MENJADIKAN SEBAGAI ‘ID (PERAYAAN YANG RUTIN DILAKUKAN), maka ini juga dilarang.
Wallahua’lam.
FATWA SYAIKH AL ‘UTSAIMIN rohimahulloh TERKAIT HUKUM MENGUCAPKAN SELAMAT ATAS PERAYAAN NATAL ATAU HARI BESAR ORANG-ORANG KAFIR
Termasuk hari besar orang kafir tentunya PERAYAAN TAHUN BARU MASEHI.
Maka dalam masalah ini Syaikh al ‘Utsaimin rohimahulloh berfatwa :
تهنئة الكفار بعيد الكريسماس أو غيره من أعيادهم الدينية حرام بالاتفاق…
”Mengucapkan SELAMAT NATAL atau HARI-HARI BESAR MEREKA (NON-MUSLIM) LAINNYA, maka hukumnya HARAM BERDASARKAN KESEPAKATAN SELURUH ULAMA …!’
FATWA ULAMA AL LAJNAH AD DAA’IMAH
Ulama Lajnah ad Daaimah pernah ditanya:
هل يجوز تهنئة غير المسلمين بالسنة الميلادية الجديدة ، والسنة الهجرية الجديدة، ومولد النبي صلى الله عليه وسلم؟
“Apakah diperbolehkam mengucapkan SELAMAT TAHUN BARU MASEHI PADA NON MUSLIM, atau SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYAH, atau SELAMAT MAULID NABI shollalloohu ‘alayhi wa sallam ?’
Maka mereka menjawab:
لا تجوز التهنئة بهذه المناسبات؛ لأن الاحتفاء بها غير مشروع.
‘TIDAK DIPERBOLEHKAN MENGUCAPKAN UCAPAN SELAMAT TERKAIT HAL HAL TERSEBUT, karena SEMUA PERAYAAN TERSEBUT TIDAKLAH DISYARI’ATKAN !’
(Fatwa No.20795, pertanyaan 1).
BAGAIMANA SIKAP KITA JIKA NON MUSLIM MENDAHULUI MENGUCAPKAN SELAMAT TAHUN BARU ATAU SELAMAT NATAL KEPADA KITA
Syaikh al ‘Utsaimin rohimahulloh permah ditanya :
هل يرد على الكفار إذا هنؤوه بالعام الجديد ؟
Apakah boleh (seorang muslim) MENJAWAB / MEMBALAS ATAS ORANG KAFIR YANG MEMBERI UCAPAN SELAMAT TAHUN BARU MASEHI ?
(Ini misalnya dengan membalasnya dengan ungkan ‘IYA, DEMIKIAN PULA UNTUKMU’, atau IKUT BERBAHAGIA DENGAN PERAYAANMU’, dan sejenisnya)
Syaikh al ‘Utsamin rohimahulloh menjawab
الحمد لله
لا يجوز تهنئة الكفار بعيد الكريسماس (رأس السنة الميلادية) أو غير ذلك من أعيادهم ،
Alhamdulillah. TIDAK BOLEH (SEORANG MUSLIM) MENYAMPAIKAN UCAPAN SELAMAT NATAL MAUPUN SELAMAT ATAS HARI-HARI BESAR MEREKA !
كما لا يجوز إجابتهم في حال تهنئتهم لنا بهذه الأعياد ،
(Hal ini) sebagaimana TIDAK BOLEH PULA MENJAWAB / MEMBALAS UCAPAN SELAMAT DARI MEREKA YANG MERAYAKAN HARI BESAR MEREKA ITU SENDIRI
لأنها ليست أعيادا مشروعة في ديننا ،
Karena semua itu BUKANLAH TERMASUK BAGIAN HARI RAYA/ PERAYAAN YANG DISYARI’ATKAN DALAM AGAMA KITA.
وفي إجابة التهنئة بها إقرار واعتراف بها ،
Di samping itu MEMBALAS/MENJAWAB UCAPAN SELAMA tersebut berartI DI DALAMNYA ADA USNUR MENETAPKAN DAN MEMBERI PENGAKUAN ATAS HAR-HARI BESAR MEREKA.
وعلى المسلم أن يكون معتزا بدينه ، فخورا بأحكامه ، حريصا على دعوة الآخرين وتبليغهم دين الله عز وجل
(Bahkan semestinya) YANG MENJADI KEWAJIBAN SEORANG MUSLIM adalah MENJADI MERASA MULIA DENGAN AGANYA SENDIRI (ISLAM) MERASA BANGGA DENGAN HUKUM AGAMANYA, dan semestinya IA BERSEMANGAT MEDAKWAHI DAN MENYAMPAIKAN AGAMA ALLAH KEPADA MEREKA (DAN BUKANNYA JUSTRU MENGUCAPKAN SELAMAT ATAS HARI RAYA / HARI BESAR ORANG KAFIR -PENT)
(Majmu Fatawa al ‘Utsaimin [III:44)
Dengan demikian jikapun mereka mendahului kita mengucapkan selamat atas perayaan hari besar mereka, maka kita tak usah membalasnya dengan ungkapan apapun yang bernada kita seakan senang atau mendukung atau ikut bahagia;
Jadi tahan lisan kita, dengan bahasa lain ‘NO COMMENT’
Walhamdu lillaahi robbil ‘aalaminn, wa shollalloohu ‘alaa Muhammadin…
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini