Apakah mengingkari adanya kemungkinan manusia ‘kerasukan/kesurupan setan atau jin’ itu bisa menjadikan pelakunya kafir/murtad ?
Baca Juga :
Bismillah
APAKAH MENGINGKARI ADANYA KEMUNGKINAN MANUSIA ‘KERASUKAN/KESURUPAN SETAN ATAU JIN’ ITU BISA MENJADIKAN PELAKUNYA KAFIR/MURTAD ?
By: Berik Said
Bahasan Pertama:
HUKUM MENGINGKARI KEBERADAAN SOSOK JIN/SETAN
Ini hukumnya KAFIR MURTAD !
Hal ini sebagaimana difatwakan oleh Syaikh FAUZAN rohimahulloh berikut:
إنكار وجود الجنِّ كفر وردَّةٌ عن الإسلام؛ لأنه إنكارٌ لما تواتر في الكتاب والسنة من الأخبار عن وجودهم؛ فالإيمان بوجودهم من الإيمان بالغيب؛ لأننا لا نراهم، وإنما نعتمد في إثبات وجودهم على الخبر الصَّادق؛ قال تعالى في إبليس وجنوده: {إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْونَهُمْ} [الأعراف: 27.
Mengingkari KEBERADAAN WUJUD JIN TERMASUK PERBUATAN KUFUR DAN BISA MENJADIKAN PELAKUNYA KELUAR DARI ISLAM / MURTAD !
(Mengapa ? pent);
Karena ini merupakan PENGINGKARAN TERHADAP BERBAGAI INFORMASI YANG SIFATNYA MUTAWATIR DARI AL QUR’AN DAN AS SUNNAH YANG MENGKHABARKAN TENTANG KEBERADAAN MEREKA.
Mengimani adanya jin TERMASUK KEIMANAN PADA PERKARA GHAIB, KARENA KITA MEMANG TAK BISA MELIHAT (DENGAN MATA KITA) KEBERADAAN JIN, MAKANYA KITA MENETAPKAN KEBERADAAN SOSOK JIN ITU (BERDASARKAN KEPADA KEIMANAN PADA PERKARA GHOIB) YANG BERSANDAR BERITA YANG BENAR (YAKNI AL QUR’AN DAN HADITS SHOHIH -pent).
Allah berfirman tentang Iblis dan bala tentaranya : ‘(sungguh Iblis dan pengikutnya) melihat kalian dari satu tempat yang kalian tidak mampu melihat mereka (QS. Al-A'raf : 27) (https://alfawzan.af.org.sa/ar/node/3952)
Bahasan Kedua
HUKUM MENGINGKARI ADANYA KEMUNGKINAN MANUSIA KESURUPAN/KERASUKAN JIN
Syaikh AL FAUZAN rohimahulloh menyatakan:
أمَّا إنكار دخولهم في الإنس؛ فلا يقتضي الكفر، لكنه خطأ، وتكذيب لما ثبت في الأدلَّة الشرعيَّة والواقع المتكرِّر وجوده، لكن لِخفاء هذه المسألة لا يُكفَّر المخالف فيها، ولكن يخطَّأ؛ لأنه لا يعتمد في إنكار ذلك على دليل، وإنما يعتمد على عقله وإدراكه، والعقل لا يُتَّخذ مقياسًا في الأمور الغيبيَّة، وكذلك لا يكون العقل مقدَّمًا على أدلَّة الشرع؛ إلا عند أهل الضلال.
Adapun mengingkari fenomena MASUKNYA JIN KE TUBUH MANUSIA/KESURUPAN, maka TIDAK SECARA OTOMATIS MENJADIKAN PELAKUNYA KAFIR.
Walau begitu, JELAS PENGINGKARAN ATAS FENOMENA KESURUPAN ADALAH SEBUAH KESALAHAN YANG GAMBLANG, JUGA PENDUSTAAN TERHADAP BERBAGAI DALIL SYAR’I SERTA REALITA (ADANYA KESURUPAN) YANG AMAT KERAP TERJADI.
Hanya saja, karena samarnya (banyaknya syubhat) terhadap permasalahan ini, maka seseorang yang menyelisihinya TIDAK OTOMATIS DIKAFIRKAN, NAMUN TETAP DISALAHKAN !
Karena pelakunya sama sekali tidak berlandaskan dalil dalam mengingkarinya. Tiada lain dia hanya bersandar kepada akal dan batas pengetahuannya saja.
Ketahuilah bahwa AKAL TIDAK BISA DIJADIKAN BAROMETER DALAM URUSAN PERKARA GHOIB !
Demikian pula AKAL TIDAK BOLEH DIDAHULUKAN DARIPADA SYARI’AT, KECUALI BAGI MEREKA YANG SESAT !
TAMBAHAN DARI ANA -BERIK SAID-
Dan sesungguhnya ada dalil yang menjadikan MENGINGKARI FENOMENA ADANYA KESURUPAN, ana sangat khawatir akan jatuh pada kekafiran.
Mengapa ?
Saat Allah berfirman tentang keadaan pemakan riba, maka Allah mengibartkannya sebagai :
كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ
‘melainkan seperti berdirinya ORANG YANG KEMASUKAN/KESURUPAN SETAN’ …
(QS al Baqoroh:275)
SISI PENDALILAN
Tak mungkin Allah MENGIBARATKAN DENGAN SESUATU YANG KENYATAANNYA TIDAK ADA!
Maka saat Allah mengibaratkan bahwa pemakan riba itu SEPERTI ORANG YANG KESURUPAN/KERASUKAN SETAN, maka SUDAH BARANG TENTU KERASUKAN/KESURUPAN SETAN ITU ADA HAKEKATNYA !
Sehingga tentu kita khawatir orang yang mendustakan fenomen kesurupan / kerasukan setan, berarti dia mendustakan apa yang Allah firmankan pada ayat di atas.
Sementara kita tahu, mendustakan Al Qur’an adalah kekafiran yang amat nyata. Wallaahu Ta’ala a'lam....
Walhamdu lillahi robbil 'aalamiin, wa shollalloohu 'alaa Muhammadin...
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini