Imam Mujaahid rohimahulloh mengatakan:

عَطَسَ رَجُلٌ عِنْدَ ابْنِ عُمَرَ فَقَالَ : أَشْهَبُ ، قَالَ ابْنُ عُمَرَ : أَشْهَبُ اسْمُ شَيْطَانٍ ، وَضَعَهُ إبْلِيسُ بَيْنَ الْعَطْسَةِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ لِيُذْكَرَ.

‘Ada seorang yang bersin di hadapan Ibnu Umar rodhialloohu ‘anhumaa.

Lantas sambil bersin orang tersebut mengucapkan ‘ASYHAB’.

Ibnu Umar rodhialloohu ‘anhumaa segera berkomentar, “ASYHAB itu adalah NAMA SETAN YANG DIA SISIPKAN DIANTARA BERSIN DAN UCAPAN ALHAMDULILLAH, AGAR (JIKA SEORANG BERSIN) NAMANYALAH YANG DISEBUT ORANG’.

(Diketengahkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam al Mushannaf 8/500). Kata Syaikh ‘Ali rohimahulloh : ‘Sanad hadits ini shohih, seluruh periwayatnya kredibel’’.

*https://kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?p=113012...

CATATAN

Penyebutan spesifik nama setan atau iblis itu termasuk ranah gho’ib yan tentu tidak berdasarkan ijtihad !

Makanya walau ini dikatakan oleh Ibnu ‘Umar rodhialloohu ‘anhumaa (mauquf), namun tetap ini dihukumkan marfu' (dari Nabi shollalloohu ‘alayhi wa sallam), karena tak mungkin Ibnu ‘Umar rodhialloohu ‘anhumaa mengarang sendiri perkara terkait hal ghoib.

Walhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin, wa shollalloohu ‘alaa Muhammadin…